TNC, KENDARI – Bakal calon (Balon) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rusda Mahmud memaknai Hari Raya Idul Fitri atau lebaran bukan hanya kembali fitrah. Melainkan, hari kemenangan ini hendaknya menjadi momentum bersama, untuk memahami dan menghargai perbedaan serta keberagaman yang dimiliki bangsa ini.
Menurut dia, suasana lebaran merupakan moment yang tepat untuk merajut perbedaan, mempererat persatuan dan kesatuan, serta menggalang kebersamaan untuk Indonesia dan Sultra yang lebih baik di masa mendatang.
“Saya yakin kita akan kuat bila kita bersatu. Hal inilah yang belum dilakukan masyarakat Sultra, masih terjadi pengkotak-kotakan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, sehingga hal ini menjadi kelemahan kita,” ujar mantan Bupati Kolut itu, Senin (26/6/2017).
Lebih lanjut, Rusda mengatakan, hari kemenangan ini selalu dinanti-nanti umat islam di seluruh dunia. Olehnya itu, bupati dua periode tersebut mengimbau, agar moment lebaran menjadi titik balik bagi semua pihak, untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah.
“Mari kita rajut perbedaan yang ada untuk bersatu dalam menyambut kemenangan,” katanya.
Rusda Mahmud juga memohon doa restu, agar rakyat selalu mendukung dirinya untuk mewujudkan Sultra Cepat, melalui hajatan politik yang akan digelar 2018 mendatang.
“Atas nama pribadi dan keluarga, saya menghaturkan permohonan maaf, atas segala salah dan khilaf, yang mungkin saja pernah dilakukan selama ini,” pungkasnya.
Selain itu, lebaran kali ini juga Rusda Mahmud benar-benar kembali menjadi masyarakat biasa, setelah mengakhiri masa kepemimpinannya di Kabupaten Kolaka Utara, pada tanggal 18 Juni lalu.
Laporan: Ichas Cunge