TNC, KENDARI – Bakal calon (Balon) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua dan rombongan meninjau Pelabuhan Ferry Tondasi di Kabupaten Muna Barat . Dalam kunjungannya, Ketua DPD PDIP Sultra ini menilai, bahwa Pelabuhan Ferry Tondasi memegang peranan penting dalam kemajuan ekonomi Sultra melalui Pulau Muna. Olehnya itu, dia meyakni jika Kapal Ferry dari Mubar ke Bira Sulsel (PP) beroperasi kembali, maka hal itu akan menjadi satu satu jalur transportasi massal barang dan jasa dari Pulau Muna, ke Daratan Sulawesi Selatan.
“Dan ini pasti menjamin kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Pulau Muna,” ujar Hugua.
Hal ini terjadi, kata mantan bupati dua periode ini, karena harga komoditas pertanian , perikanan, peternakan, kerajianan dan hasil produksi lainnya, dari Pulau Muna pasti meningkat berlipat ganda dibandingkan sebelumnya, yang selama ini hanya dipasarkan secara konvensional ke daratan Pulau Buton dan Kota Kendari di dalam wilayah Sultra.
Menurut Hugua, kemajuan suatu daerah sangat tergantung pada meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani, nelayan, buruh dan masyarakat kecil lain yang jumlahnya mencapai 75 persen dari jumlah penduduk . Jadi, pemerintah harus memastikan bahwa pada tingkat masyarakat kecil ini, nilai tambah sumber daya ekonomi (uang) minimal 70 persen ada ditangan mereka, bukan ditangan retailer atau pedagang. Tentu salah satu jalan adalah pemasaran hasil komoditas dan jasa terjamin. Untuk menjamin hal tersebut, maka pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya dalam pembangunan sarana dan prasarana dasar, serta sarana ekonomi seperti dermaga Ferry Tondasi dan Jalan Utama Tondasi – Kota Raha sekitar 80 KM, untuk bertemunya produsen dan konsumen sacara utuh (pasar).
Mantan Bupati Wakatobi ini meyakini, bahwa dengan beroperasinya Kapal ferry Tondasi – Bira (PP) tersebut, akan saling sinergi dengan pelabuhan dan Dermaga Ferry yang menghubungkan Sultra dengan Propinsi tetangga, seperti Pelabuhan Lameruru di Langgikima Kabupaten Konut, yang dapat menjamin pasar komoditas, barang dan jasa dari Kabupaten Konut dan Konawe ke propinsi tetangga. Diantaranya Manado, Gorontalo , Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Demikian juga Dermaga Langara di Pulau Wawonii Konkep, memiliki posisi yang sama dalam menghubungkan kawasan propinsi tetangga tersebut dengan Kabupaten Konkep.
Demikian juga pelabuhan strategis lainya yang sudah eksis, sepertiPelabuhan Pangulubelo di Wangi Wangi, Kabupaten Wakatobi, dan Palabuhan Murhum Bau Bau sebagai jalur lintasan utama tol laut Sabang – Merauke, yang juga harus ditingkatkan fungsinya dalam menghubungkan kawasan Kepaulauan Wakatobi dan Kabupaten/ Kota di Pulau Buton, dengan kawasan NTT, NTB , Bali dan Pulau Jawa secara umum .
“Sama halnya juga dengan eksistensi Pelabuhan Ferry Kolaka, yang menghubungkan bumi mekongga dan Bone di Sulsel. Kemudian, Pelabuhan Tobaku di Kolaka Utara perlu ditingkatkan peran dan fungsinya, dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi di Kawasan Kolaka dan Kolaka Utara,” paparnya.
Dikatakannya, bahwa dirinya sudah mengunjungi semua kawasan Pelabuhan dan Dermaga Ferry tersebut, dan dia Optimis bahwa dengan meningkatnya sarana dan fungsi fasilitas dan moda transportasi tersebut, maka akan membuat petani dan nelaya serta masyarakat kecil hidupnya lebih sejahtera . (***)
Discussion about this post