TNC, BOMBANA – Luar biasa dan sangat menginspirasi. Kalimat ini pantas disematkan kepada sosok Brigadir Muh. Saleh, yang tak lain merupakan Bhabinkamtibmas Desa Tunas Baru, Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berangkat dari keprihatinannya terhadap kondisi di daerah tersebut, Muh. Saleh memutuskan untuk membangun Sekolah Dasar Swasta (SDS) Anak Soleh, agar bisa membantu anak-anak yang berdomisili di desa itu dalam mendapatkan ilmu.

Kepada TenggaraNews.com, ayah satu anak ini bercerita, tekadnya untuk mencerdaskan para generasi bangsa itu dimulai sejak 2015 lalu. Saat itu, dirinya baru ditugaskan sebagai bhabibkamtibmas di Desa Tunas Baru. Melihat perjuangan anak-anak yang menempuh perjalanan jauh, dengan melintasi pematang sawah dan tambak menuju sekolah ke desa tetangga. Belum lagi, orang tua harus meluangkan waktunya untuk mengantar dan menjemput anak-anaknya. Olehnya itu, Brigadir Muh. Saleh kemudian berkomunikasi ke kepala desa dan warga setempat, agar dibangun sekolah di desa tersebut.
Awalnya, kata dia, dirinya menggunakan kediaman warga yang saat itu sedang merantau, untuk aktivitas belajar mengajar. Namun, delapan bulan kemudian pemilik rumah kembali, sehingga pusat pendidikan harus berpindah ke balai desa. Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama, karena gedung tersebut kerap digunakan untuk kegiatan rapat.
“Awalnya hanya saya saja yang mengajar. Dan alhamndulilah keluarga mendukung apa yang saya lakukan, sehingga istri saya juga ikut membantu mengajar,” ujarnya, Sabtu (22/7/2017).
Lebih lanjut, Muh. Saleh menjelaskan, sekolah yang dibangunnya itu sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan. Hanya saja, ruang kelasnya masih terbatas, baru memiliki tiga ruang belajar. Olehnya itu, pria berdarah Muna ini berharap agar ada support dari pihak-pihak lain.
“Melalui rapat bersama kepala desa, tokoh masyarakat dan warga setempat, akhirnya kami memutuskan untuk membangun sebuah gedung sekolah. Lalu saya berkomunikasi ke Dinas Pendidikan, terkait bagaimana cara untuk membangun suatu sekolah, dan mereka mengatakan hal utama yang harus disiapkan adalah lahan. Alhamndulilah, warga langsung mewakafkan lahan untuk pembangunan sekolah, ” beber Brigadir Muh. Saleh.
Ditambahkannya, pembangunan gedung sekolah semi permanen itu tak luput dari partisipasi masyarakat, melalui sumbangan atap seng, pasir, kayu dan papan.
“Alhamndulilah pak Kapolres sudah memberikan bantuan berupa timbunan, meteran listrik dan seragam sekolah,” tambahnya.
Disebutkannya, di awal dirinya mengajar hanya 11 anak didik saja yang mengikuti proses belajar mengajar, lalu berkurang menjadi tujuh karena yang lainnya mengikuti orang tuanya pindah domisili. Kini, lanjut dia, jumlah anak didik sudah mencapai 32 siswa.
“Harapan saya, kedepan sekolah ini bisa dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, meski saya sudah tidak di sini lagi. Inilah mimpi saya, agar semua generasi bangsa bisa mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang berkwalitas, dan pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama,” tutupnya.
Laporan: Ichas Cunge
Discussion about this post