TNC, KENDARI – Wali Kota Kendari, Asrun akhirnya angkat bicara soal kedatangan tim KPK RI, guna menindaklanjuti aduan masyarakat terkait penyertaan modal di PDAM. Selain itu, Ketua DPD PAN Kendari ini juga menyebut bahwa laporan di lembaga anti rasuah tersebut hoax.
Dijelaskan ayah dua anak ini, laporan yang sama juga sudah pernah dilaporkan oleh oknum yang sama pula di Polda dan Kejati, jauh sebelum ada agenda Pilkada digelar. Dan laporan itu sudah diteliti pihak penegak hukum.
“Dan laporan itu sudah diperiksa pihak penegak hukum, hasilnya laporan itu dimentahkan karena tidak ada pelanggaran hukum yang ditemukan,” ujar walikota dua periode ini, saat ditemui usai menghadiri Rakorda DPD PDIP Sultra, Sabtu (29/7/2017).
Bahkan, dalam laporan tersebut disertakan blanko SP2 yang katanya fiktif. Tapi, sekali lagi Asrun menyebut bahwa data yang diserahkan pelapor merupakan bagian dari kebohongan. Olehnya itu, mantan Kadis Tata Kota Pemkot Kendari era Walikota Masyhur Masie Abunawas ini tak memusingkan kedatangan KPK RI.
“Bohong, saya sudah lihat itu, silahkan saja diklarifikasi, makanya saya tidak pusing,” tambahnya.
Menurut dia, oknum yang melaporkan hal ini merupakan orang-orang terlapor, dalam penggelapan aset Pemkot Kendari. Dan aduan yang saat ini ditangani KPK, merupakan langkah dari barisan sakit hati, yang tak menerima atas kemenangan anaknya pada Pilwali Februari lalu.
“Karena mereka terlapor, makanya mereka pun berupaya mencari puli istilahnya, sehingga diambil lah data-data sembarangan dan dilakukanlah pelaporan, ” bebernya
Merasa tak puas setelah laporan tersebut mentah, oknum itu pun kemudian ikut terlibat dalam Pilwali, dengan mendukung salah satu Paslon. Namun pada akhirnya kalah juga, lalu dilanjutkan dengan aduan ke MK. Dan disaat itu pula, barisan tersebut melakukan aksi demonstrasi ke KPK dengan laporan yang sama.
Langkah itu, lanjut Asrun, dinilainya sebagai bentuk ketakutan karena pelapor berada di ujung tanduk. Sehingga, terus berupaya mencari-cari celah untuk menjatuhkan dirinya.
“Semua itu bagian dari kebohongan. Saya sudah tahu tata kelola keuangan, masa saya mau kasih uang dari PU ke PDAM begitu saja. Tidak seperti begitu mekanismenya,” tegasnya.
Laporan: Ichas Cunge
Discussion about this post