• Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Tenggara News
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home Politika

Sahrul: Pengamat Itu Harus Kredibel

Ichas Cunge by Ichas Cunge
August 4, 2017
in Politika
0
Sahrul: Pengamat Itu Harus Kredibel
35
VIEWS
Share on Facebook
Smiley face
TNC,  KENDARI – Menanggapi pernyataan Pengamat politik Najib Husen yang menghawatirkan pendatang baru, Sahrul, juru bicara dahabat ARF mengatakan, pengamat itu harus lebih dinamis mengikuti perkembangan politik Sultra.

 

“Jangan menjadi pengamat dengan logika terbatas. Mestinya pengamat itu harus lebih dinamis memantau perkembangan politik Sultra agar hasil pengamatan kita diurai dengan sangat kredibel,” ujar pria yang akrab disapa Bang Arul ini, melalui aplikasi WhatSapp, Jumat, 4 Agustus 2017.

 

Sahrul menjelaskan, yang perlu diamati dalam perebutan kursi nomor 1 Sultra adalah geliat, dan strategi politik yang diperankan oleh para pensatang baru. Sebab, pergerakan politik itu selalu dinamis dan sangat memungkinkan mendapat tren tingkat keterpilihan yang tinggi.
Perlu diketahui, kata Sahrul, bahwa wajah baru yang bermunculan saat ini yang ikut serta dalam kontestasi pilgub, telah memulai gerakan untuk meraih simpatik masyarakat sejak 3 tahun lalu. Dalam gerakannya tidak hanya sekedar datang menyampaikan bahwa mereka akan maju bertarung di Pilgub 2018 nanti, tapi mereka membawa gagasan yang di paparkan di hadapan masyarakat.
“Kita tidak boleh mengamati sesuatu hanya modal sengat cerita di warung kopi atau mengamati dari meja kerja kita. Kita harus mengamati pergerakan wajah baru secara spesifik dan dinamis,” kata tokoh Pemuda Muna Barat ini.
Sebumnya, Najib menyatakan, untuk wajah lama yang rata-rata pernah menjadi bupati dan walikota sudah dapat dipastikan memiliki elektabilitas yang baik. Dan menjadi indikator untuk bisa menjadi pemimpin pada skala yang lebih besar, skala gubernur misalnya.
Menurut Sahrul, pendapat Najib tidak sama sekali memiliki nilai analisi ilmiah dan cenderung pragmatis. Ia menyesalkan kapasitas seorang akademisi yang tidak melakukan analisi terhadap plus minus para kepala daerah, selama menjabat di daerahnya masing-masing.
“Seharusnya dia (Najib) mengurai keberhasilan kepala daerah tersebut, sebagai dasar kita untuk memastikan mereka masih layak di pilih atau tidak. Sebab, di banyak daerah calon yang pernah menjabat justru tumbang dengan pendatang baru. Contohnya Ahok-Jarot,” kata Sahrul.
Dan wajah baru yang saat ini menghiasi panggung pilgub, kata Sahrul tidak boleh dianggap sebagai figur yang tidak mampu bersaing dengan para mantan kepala daerah/walikota tersebut.
Wajah baru yang ada saat ini, Sahrul melanjutkan, memiliki potensi besar untuk memenangi pertarungan yang akan di helat 2018 mendatang. Indikatornya untuk mendapatkan hati masyarakat kata dia, akan ditentukan kualitas visi-misi masing-masing bakal calon gubernur.
“Yang harus dijadikan alasan mendasar untuk memilih pemimpin adalah gagasan dan kualitas calon, bukan karena sudah pernah menjadi kepala daerah. Tugas kita, termasuk para akademisi adalah memberikan pandangan dan pengamatan yang mengedukasi masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin,” ucap mantan aktivis Makassar ini.
“Demokrasi ini bukan hanya milik para mantan kepala daerah saja, tapi milik seluruh rakyat,” tutupnya.

 

 

Laporan: Ichas Cunge

Download Nulled WordPress Themes
Download WordPress Themes Free
Download Premium WordPress Themes Free
Download WordPress Themes Free
free download udemy paid course
download lava firmware
Premium WordPress Themes Download
free online course
Previous Post

Maju atau Tidak? Asrun Tunggu Instruksi Ketua Umum

Next Post

Tujuh Balon Gubernur Sultra "Adu" Gagasan

Ichas Cunge

Ichas Cunge

Related Posts

Kader dan Simpatisan Gerindra Rindukan Prabowo Subianto ke Bumi Anoa
Politika

Kader dan Simpatisan Gerindra Rindukan Prabowo Subianto ke Bumi Anoa

February 12, 2021
Sebentar Malam, Gerindra Konsolidasi Mesin Partai
Politika

Sebentar Malam, Gerindra Konsolidasi Mesin Partai

February 11, 2021
Pilkada Digelar 2022 atau 2024, Gerindra Sultra Sudah Siap Menang
Politika

Pilkada Digelar 2022 atau 2024, Gerindra Sultra Sudah Siap Menang

February 7, 2021
Next Post
Tujuh Balon Gubernur Sultra “Adu” Gagasan

Tujuh Balon Gubernur Sultra "Adu" Gagasan

Tiga Balon Gubernur ini Prioritaskan Pemekaran Kepton

Tiga Balon Gubernur ini Prioritaskan Pemekaran Kepton

Koalisi PDIP dan Golkar di Pilgub? Seperti ini Harapan Rusman Emba

Paparkan Visi Misi, Seperti ini Konsep Percepatan Pembangunan Daerah Ala Rusman Emba

Discussion about this post

Tenggara News

© 2018 - PT. Tenggara Media PerkasaTenggara News - Hosted By by Green Tech Studio.

Navigate Site

  • Redaksi
  • kirim Berita
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat & Ketentuan Layanan

Follow Us

No Result
View All Result

© 2018 - PT. Tenggara Media PerkasaTenggara News - Hosted By by Green Tech Studio.