TNC, KENDARI – Ketua KNPI Sultra, Syahrul Beddu angkat bicara soal pernyataan Umar Bonte di sejumlah media, yang mengklaim sebagai karaketer KNPI Sultra.
Menurut dia, Umar Bonte mengkaraketerkan Iksan, dan SK tersebut merupakan versi Fat yang lahir di Rutan KPK RI. Sedangkan dirinya,
SK yang dimilikinya dikeluarkan oleh DPP dibawah nahkoda Rifai Darus, hasil kongres Papua.
“Kami di daerah merupakan produk musyawarah daerah (Musda), yang diselenggarakan oleh kepengurusan Hidayatullah saat itu,” ujar anggota DPRD Provinsi Sultra itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Kamis (17/8/2017).
“Itulah bedanya saya dengan versi Umar Bonte, ” tambah politisi Partai Golkar ini.
Apa yang disampaikan Umar Bonte, kata dia, merupakan menu makanan lama yang dipanaskan kembali. Klaim tersebut tak merubah konstalasi di lembaga kepemudaan yang dipimpinnya itu.
“Kita solid. Secara defakto dia (Umar Bonte) tidak lahir dari proses Musda, tapi secara dejure dia punya SK dari versi sebelah. Kemungkinan saja namanya yang sama,” katanya.
Lebih lanjut, Balon Bupati Kolaka itu menegaskan, bahwa ini merupakan momentum mencari panggung menjelang sejumlah agenda politik. Olehnya itu, KNPI di bawah nahkoda dirinya memastikan tak terlibat, dalam mendukung salah satu calon yang maju bertarung di kontestasi politik.
“Apa yang dilakukan Umar Bonte merupaln dinamika organisasi kepemudaan, menuju pendewasaan diri berorganisasi,” pungkasnya. (***)
Discussion about this post