TNC, KENDARI – Sebagai tindak lanjut dari proses penjaringan bakal calon (Balon) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), tim penjaringan kepala daerah DPW PKS Sultra mulai melakukan fit and proper test, terhadap 11 figur yang mendaftar di partai tersebut.
Abdul Rahman Farisi (ARF) merupakan figur pertama yang memaparkan visi misinya, dihadapan sejumlah pengurus dan kader PKS, Rabu (23/8/2017) malam disalah satu hotel di Kota Kendari.
ARF menyebutkan, bahwa dirinya sudah menyampaikan sejumlah hal yang menjadi pertanyaan dari elit PKS, yakni soal visi misi, strategi pemenangan dan konsep perjuangan bersama partai dalam pertarungan di Pilgub Sultra.
“Saya merasa ada kecocokan dengan PKS, kami ada kesamaan platfom. Hal ini akan makin memperkuat keyakinan saya untuk diusung oleh partai ini,” ujar pengamat ekonomi nasional ini.

Lebih lanjut, ARF mengatakan, ketika mendaftar di partai tersebut, dirinya sudah merasa optimisme untuk mendapatkan rekomendasi. Olehnya itu, lanjut ayah dua anak ini, dirinya berkomitmen untuk membesarkan PKS, dan perjuangan bersama terus berlanjut hingga Pilgub usai.
“Kebersamaan saya dengan PKS ini tak hanya saat Pilgub saja, tapi akan terus bersama dalam mewujudkan pembangunan daerah yang lebih maju di masa mendatang, jika masyarakat mengamanahkan kepada saya untuk menahkodai Sultra,” katanya.
Ditambahkannya, selain visi misi, dirinya juga menyampaikan beberpa penawaran untuk membesarkan partai berlambang bulan sabit kembar itu. Seperti perebutan kursi DPR RI, karena periode sebelumnya sudah pernah memiliki satu perwakilan di senayan. Kemudian unsur pimpinan di DPRD Provinsi Sultra, juga menjadi salah satu hal yang akan dilaksanakan, apabila dirinya didukung PKS pada panggung Pilgub Sultra 2018 mendatang.
“Tawaran-tawaran ini merupakan hal yang realistis,” tambahnya.
Selain itu, lanjut ARF, pengurus PKS juga menanyakan apakah dirinya bersedia jika partai tersebut mendorong kadernya, untuk mengisi posisi Balon wakil.
“Tawaran Balon wakil dari kader partai ini merupakan nilai tambah bagi PKS, dalam menentukan figur yang akan diusung. Tapi, tentunya mempertimbangkan peluang kemenangan dari kader yang didorong,” pungkasnya
Laporan: Ikmal
Discussion about this post