TNC, KENDARI – Lembaga survey Barometer Suara Indonesia (BSI) memaparkan hasil survey bakal calon (Balon) Gubernur Sultra. Riset tersebut dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Agustus hingga 3 September lalu, dengan melibatkan 700 responden melalui tekhnik wawancara tatap muka.
Direktur Riset BSI, Dr Ruslan mengatakan, sebelum mengukur tingkat elektabilitas dalam survey, pihaknya terlebih dahulu mengukur tingkat keterkenalan dan kesukaan kandidat Gubernur Sultra. Dari 25 figur yang mencuat ke publik, Ali Mazi dan La Ode Ida merupakan kandidat yang paling menonjol tingkat popularitasnya, dengan memiliki persentase lebih dari 80 persen.
“Ali Mazi paling tinggi tingkat popularitasnya yakni 83,3 persen, lalu disusul La Ode Ida sebesar 82,3 persen,” ujarnya, Kamis 14 September 2017.
Menurut dia, tingginya tingkat popularitas tersebut merupakan hal yang wajar, karena Ali Mazi adalah mantan Gubernur Sultra, sedangkan La Ode Ida merupakan tokoh bumi anoa yang memiliki jabatan-jabatan penting di pusat. Sedangkan kandidat lain masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah dalam memperkenalkan diri ke masyarakat.
Sedangkan untuk teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling, dimana menginterprestasikan bahwa semua populasi pemilih di Sultra memiliki kesempatan yang sama, untuk terpilih sebagai responden atau tidak tersegmentasi, dengan nilai margin of error kurang lebih 3,7 persen.
“Semakin kecil responden maka semakin besar pula margin of error, begitu pula sebaliknya,” jelas Ruslan.
Dia juga menambahkan, 700 responden tersebut tentunya mewakili masyarakat di 17 kabupaten/kota. Kemudian dipilih berbasis kecamatan dan kelurahan, lalu dipilih secara acak berdasarkan kartu keluarga.
“Keterwakilan kecamatan di 17 kabupaten/kota ini bervariasi,” terangnya.
Berdasarkan hasil survey tersebut, kata Ruslan, dari 17 bakal calon (Balon) Gubernur Sultra yang disurvey, ditemukan empat kandidat teratas dukungan masyarakat yakni Rusda Mahmud dengan perolehan 18,3 persen, Asrun 12 persen, La Ode Ida 10 persen dan Ali Mazi 9,8 persen. Sementara suara mengambang sebesar 17,3 persen.
Kemudian, lanjut Ruslan, jika diperkecil jadi empat besar kandidat yang bertarung di Pilgub Sultra, maka tingkat elektabilitas dari keempat kandidat tersebut memiliki peluang yang sama untuk terpilih berdasarkan margin of error yang digunakan, meski secara persentase memiliki perbedaan. Dimana Rusda Mahmud dengan elektabilitas 20,8 persen, La Ode Ida dengan elektabilitas 20,2 persen, Asrun 16,5 persen dan Ali Mazi dengan elektabilitas 15,2 persen.
“Suara mengambang 27,3 persen didistribusikan keempat kandidat yang dilibatkan dalam survey, sesuai dengan hasil kerja dari kandidat gubernur bersama tim suksesnya, maka hasil distribusi tersebut mampu merubah susunan tingkat elektabilitas keempat kandidat tersebut,” pungkasnya.
Laporan: Ichas Cunge
Discussion about this post