• Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Tenggara News
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home Ibukota

Kendari Darurat Kekerasan Anak

Ichas Cunge by Ichas Cunge
September 14, 2017
in Ibukota, Perempuan dan Anak
0
Kendari Darurat Kekerasan Anak
0
SHARES
32
VIEWS
Share on Facebook
Smiley face

TNC, KENDARI – Kondisi anak-anak di Kota Kendari kian memprihatinkan. Pasalnya, para generasi bangsa ini kerap menjadi korban kekerasan, baik itu seksual, fisik maupun kesehatan. Hal ini menjadikan ibukota Provinsi Sultra darurat kekerasan terhadap anak.

Teranyar, sejumlah anak-anak dibawah umur menjadi korban penyalahgunaan obat terlarang. Bahkan, kondisi tersebut menelan korban, tiga orang diantaranya meninggal dunia, dan puluhan lainnya masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.

 

Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait mengungkapkan, melihat dari angka kekerasan anak di Kota Kendari yang kian meningkat, maka pihaknya menyatakan, bahwa kota lulo berada dalam posisi darurat.

 

Lebih lanjut, Arist menjelaskan, kondisi ini menunjukan minimnya perhatian pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap anak. Sebab, jika melihat angka dan data kasus kekerasan trendnya cenderung naik. Hanya saja, dia tidak bisa menyebutkan secara pasti angka kekerasan terhadap anak, berdasarkan data di lembaga yang dipimpinnya itu, karena sedang berada di luar kantor.

Smiley face

 

“Saya belum bisa menyebutkan yah berapa angkanya, karena saat ini saya sedang berada di luar kantor. Yang jelas Kendari itu masuk dalam warning darurat kekerasan anak,” beber pemerhati anak ini kepada TenggaraNews.com, Kamis 14 Septemher 2017.

 

Menurut Arist, diperlukan suatu langkah khusus untuk mengantisipasi hal ini. Pemerintah harus melakukan gerakan perlindungan anak secara masif, untuk memutus mata rantai kasus kekerasan, yang bisa dimulai dari sekolah dan lingkungan hingga keluarga.

 

Anehnya, meski Kendari berada dalam posisi darurat kekerasan anak, justru kota yang dinahkodai Asrun ini mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak (KLA). Predikat ini dinilai kontra diktif dengan fakta dilapangan.

 

Untuk itu, Arist menegaskan, perlu dilakukan evaluasi terhadap penghargaan tersebut. Bagaimana tidak, kasus-kasus pelecehan seksual, fisik hingga kesehatan anak cenderung meningkat, sementara pemerintah pusat justru menganugerahi predikat KLA.

“Masa sih diberikan penghargaan semacam itu, sementara banyak anak-anak yang meniadi korban kekerasan. Kan jadi aneh bin lucu,” pungkas Arist.

 

 

 

Laporan: Ichas Cunge

 

Tags: #anak#darurat#Kekerasan#Kendari
Previous Post

Imran Sebut Asrun Intens Komunikasi ke Gerindra

Next Post

Ali Mazi Terpopuler, Rusda Mahmud Tertinggi Elektabilitas

Next Post
Ali Mazi Terpopuler, Rusda Mahmud Tertinggi Elektabilitas

Ali Mazi Terpopuler, Rusda Mahmud Tertinggi Elektabilitas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published.

  • Redaksi
  • kirim Berita
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat & Ketentuan Layanan

© 2021 PT. Tenggara Media Perkasa - Dev by Green Tech Studio.

No Result
View All Result
  • #12720 (no title)
  • Daftar Calon Tetap anggota dprd kota kendari pemilu tahun 2019
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peraturan Dewan Pers
  • Sample Page
  • Tentang Kami

© 2021 PT. Tenggara Media Perkasa - Dev by Green Tech Studio.