TNC, KENDARI – Merujuk survey yang dirilis Barometer Suara Indonesia (BSI), terdapat empat bakal calon (Balon) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki elektabilitas tertinggi, yaitu Ali Mazi 15,2 persen, Rusda Mahmud 20,8 persen, La ode Ida 20,2 persen dan Asrun 16,5 persen.
Pengamat politik Universitas Halu Oleo (UHO), Aenal Fuad Adam mengungkapkan, kecil kemungkinan untuk terjadinya head to head dalam Pilgub Sultra. Isu dan wacana head to head antar kandidat maupun melawan kotak kosong yang berkembang di masyarakat, merupakan bentuk manuver politik yang dibentuk pihak tertentu
“Perlu kita ingat, seleksi kandidat internal Parpol masih berjalan, karena belum ada satupun rekomendasi yang turun dari DPP setiap partai, untuk mengusung bakal calon di Pilgub, sehingga kondisi politik saat ini begitu fluktuatif dan dinamis, terangnya.
Menurut dia, hasil survey akan menambah kekuatan Balon untuk mendapatkan dukungan Parpol, dan ada kemungkinan hasil survey BSI menjadi petunjuk peta politik, siapa kandidat yang akan bertarung di arena pilgub Sultra.
Dalam membaca peta elektoral, terlihat kecenderungan para Balon begitu intens membangun komunikasi politik terhadap petinggi – petinggi partai, baik di daerah maupun nasional. Sementara komunikasi antar Parpol belum terlihat, sehingga untuk memprediksi terbentuknya poros koalisi elektrol dalam mendorong Balon belum nampak terlihat.
Lebih lanjut, Dosen Politik Fisip UHO ini menambahkan, meskipun persebaran kursi dewan di DPRD Sultra tidak merata, dimana didominasi oleh tiga parpol besar seperti PAN, Demokrat dan Golkar. Namun perlu diingat, koalisi Parpol di arena elektoral menjadi penting, karena akan mempengaruhi posisi koalisi di parlemen.
“Hal ini yang memungkinan Parpol belum membuka komunikasi dan membentuk koalisi, kunci poros koalisi ini berada pada petinggi parpol di Jakarta,” tambahnya.
Dinamika politik Sultra, kata dia, semakin menarik untuk ditelisik. Setelah berakhirnya Pilkada serentak 2017 dibeberapa kabupaten di bumi anoa. Kini giliran Provinsi Sultra yang akan melakukan pemilihan gubernur, pada Tahun 2018 mendatang. Saat ini, seluruh bakal calon (Balon) sibuk bergerilya untuk mencari pintu dukungan Parpol, begitu juga sebaliknya, seluruh partai kini disibukkan untuk melakukan penjaringan Balon yang kelak akan diusung bertarung di pilgub 2018 nantinya.
Pertarungan calon gubernur akan semakin ketat dan dinamis, ditengarai intensitas bakal calon dalam proses sosialisasi. Pada gilirannya, akan berpengaruh terhadap elektabilitas dan popularitas.
Laporan: Ichas Cunge
Discussion about this post