TenggaraNews.com. KENDARI – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dan DPD Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP Sultra lakukan audiens bersama Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kendari, dan Selasa 17 Oktober 2017 di Kantor Basarnas Kendari.
Kegiatan tersebut mengawali suatu kegiatan besar yang akan digelar secara bersinergi, seperti pelatihan-pelatihan penanggulangan bencana.
Ketua DPD KNPI Sultra, Umar Bonte mengungkapkan, para pemuda harus bisa dan mampu minimal menolong diri dan keluarganya saat terjadi bencana. Sehingga dibutuhkan sebuah pembekalan khusus, agar bisa memahami seperti apa dan langkah apa yang harus dilakukan, ketika bencana melanda.
“Pemuda itu harus kuat. Dan bisa memberikan manfaat untuk orang banyak, pemuda juga harus tampil ketika daerah ini dilanda bencana,” ujar Ketua Baguna PDIP Sultra ini.

Lebih lanjut, Umar Bonte menerangkan, khusus untuk Bagana, kegiatan ini sudah lama digalaka secara nasional. Hasil rapat ini kemudian akan dibawah ke pusat pada Tanggal 28 Oktober mendatang.
“Pertemuan ini sudah direncanankan beberapa waktu lalu, tapi karena Kepala Basarnas Kendari masih ada kesibukan, makanya baru sekarang kita laksanakan. Di pusat kita sudah melakukan MoU bersama Basarnas RI,” terang Ketua Pengprov Pertina Sultra tersebut.
Kepala Biro SAR DPP Baguna PDIP, Laode Ota mengatakan, Baguna PDIP terbentuk pasca kasus Yogyakarta tahun 2004 lalu, dan kasus Tsunami di Aceh 26 Desember 2004 lalu.
Menurut dia, Baguna merupakan sebuah kebutuhan, di mana Indonesia saat ini merupakan daerah khatulistiwa yang kaya akan potensi, tapi rentan akan bencana alam. Hal itu bisa dilihat dari data BPBN dan SAR.
“Secara nasional, sinergitas ini sudah kami lakukan di sembilan provinsi. Sebelum Basarnas Kendari, kemarin terakhir kita juga di Lampung,” kata pria asal Muna itu.
Dijelaskannya, Sultra terdiri atas dua juta kawasan daratan dan dua juta lautan. Tapi, yang paling menonjol di Sultra adalah bencana pesisir, itu yang paling banyak memakan korban. Sedangkan untuk di daratan, banjir sudah menjadi langganan masyarakat bumi anoa, yang terjadi secara berulang.
Untuk itu, pihaknya menggagas sebuah kerja sama jangka panjang, dengan menyiapakan keterampilan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana. Minimal bisa menolong keluarga saat bencana melanda.
“Jadi, kita akan melakukan pelatihan penanggulangan bencana bersama SAR, yang dimulai dati anggota Baguna,” jelasnya.
Pasca pelatihan digelar, Baguna akan menyiapkan peralatan standar yang dibutuhkan dalam aktivitas SAR.
Kepala Basarnas Kendari, Muslimin menyambut baik kedatangan anggota KNPI dan Baguna PDIP Sultra, seraya berharap sinergitas tersebut bisa terbangun dengan baik.
“Kami apresiasi kunjungan ini, dan kami berharap bisa terus bersinergi, dalam rangka menyukseskan kegiatan penyelematan saat bencana,” ungkap Muslimin.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan peninjauan langsung armada penyelematan, yang dimiliki Basarnas Kendari.
Laporan: Ikas Cunge