TenggaraNews.com, KENDARI- Pasca beredarnya diberbagai media sosial terkait dugaan pencabulan salah seorang siswa Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Sultra, ZA (16) yang juga merupakan salah satu atlet tenis meja asal Konsel. Kepala SKO Sultra, Aslan mengklarifikasi tudingan yang dialamatkan kepada dirinya. Bahkan, secara gamblang dia menyebut isu yang beredar telah dipolitisasi.
“Kalau saya lihat, isu ini dipolitisasi oleh oknum tertentu. Karena ada yang menginginkan jabatan saya ini, setelah melihat SKO berkembang dengan baik. Jadi bisa dibilang banyak kepentingan lah,” beber Aslan kepada awak media, di salah satu Warkop di Kendari, Selasa 7 November 2017.
Aslan mengaku, tuduhan tersebut tak benar alias hanya fitnah, yang coba didesaign oleh pihak-pihak tertentu. Tidak pernah terbesit untuk melakukan niat bejat tersebut kepada anak didiknya, sebagaimana yang ramai dipublikasi dalam pemberitaan.
Dia bercerita, kejadiannya bermula pada tanggal 2 November lalu, dimana saat itu Aslan sedang melatih ZA bersama siswa lainnya untuk bertanding di Kejuaraan Tenis Meja, yang diselenggarakan PTMSI di Lippo Plaza Kendari.
Sebagai orang tua, kata Aslan, dirinya simpatik terhadap ZA saat usai latihan, sehingga pelatih ini mengusap keringat dijidat ZA menggunakan selembar tisu. Hal itu dilakukannya, karena ia menganggap perlakuan olehnya layaknya seorang pelatih dan orang tua siswa, yang memberikan perhatian terhadap siswanya.
Kemudian, lanjut Aslan, hal yang dilakukannya itu sudah biasa terjadi dalam dunia olahraga, yang dikategorikan sebagai celebrasi antara atlit dan pelatih. Dicontohkannya, saat anak didiknya berhasil menjuarai berbagai macam event, sebagai seorang pelatih pasti merasa bahagia dan tanpa sengaja memeluk anak didiknya, sebagai bentuk kebahagiaan dan prestasi yang telah diraih.
“Semua pelatih kalau didikannya berhasil menang pasti loncat-loncat, sampai harus peluk, itu karena saking bahagianya. Tapi ini cuman kita lap-lap keringatnya, itupun di tempat latihan dan ada lagi teman-temannya kita dituduh mencabuli,” bebernya.
Lanjut Aslan, adapun terkait keberatan ZA, dirinya menilai hanya sekedar salah paham, dan dia sendiri mengaku sudah berkunjung kerumah ZA bertemu dengan keluarganya.
“Ini sudah clear, sudah selesai, masalah ini hanya salah paham dan kami sudah melakukan pertemuan keluarga, untuk menyelesaikan secara kekeluargaan antara orang tua ZA, kami sendiri bahkan dimediasi oleh tokoh adat, waktu malam Jumat kemarin,” pungkasnya.
Laporan: Ifal Chandra
Editor: Ikas Cunge