TenggaraNews.com, KENDARI – Kepengurusan BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Konawe Utara (Konut) dibawah nahkoda Hamka dipertanyakan para pengusaha di daerah tersebut. Pasalnya, tak pernah ada sosialisasi terkait keberadaan organisasi tersebut, baik ke pemerintah maupun ke pengusaha-pengusaha lokal.
Gafur, salah seorang pengusaha lokal asal Konut mengatakan, berdasarkan hasil komunikasi bersama para pengusaha di daerah tersebut, HIPMI terkesan menjadi sesuatu yang tak diketahui, karena hingga saat ini belum ada informasi terkait terbentuknya kepengurusan BPC HIPMI di Konut.
“Hipmi di Konut ini sudah banyak diperbincangkan di kalangan pengusaha lokal di sana. Mereka juga belum tahu apa itu HIPMI, sehingga menjadi aneh juga, kalau tiba-tiba Hamka itu disebut sebagai Ketua BPC Konut,” ujar pengusaha muda tersebut, Selasa 28 November 2017.
Lebih lanjut, Gafur menjelaskan, HIPMI merupakan salah satu pilar bagi pembangunan daerah, sehingga harus bisa memberikan kontribusi positif, terhadap pengembangan daerah dan peningkatan jumlah pengusaha baru.
Olehnya itu, dirinya bersama rekan-rekan pengusaha di Konut, berharap agar BPD HIPMI Sultra melakukan pembahasan ulang, terkait kepengurusan di Konut. Dengan demikian, organisasi ini bisa mengakomodir semua pengusaha yang ada, dalam rangka membesarkan organisasi.
“Kan masih ada juga kita-kita ini pengusaha lokal, masa sih orang dari luar yang kemudian hadir,” tambahnya.

Ketua Granat Konut ini menilai, kepengurusan Hamka diibaratkan seperti siluman, yang tiba-tiba saja terbentuk tapi tak diketahui keberadaannya. Bahkan, tak nampak kontribusinya baik kepada daerah maupun bagi para pengusaha.
Untuk diketahui, sebelum menahkodai BPC HIPMI Konut, Hamka terlebih dahulu ikut bertarung di pemilihan Ketua BPC HIPMI Muna namun kalah. Dan kontestasi saat itu dimenangkan oleh Hendrawan.
Laporan: Ikas Cunge
Discussion about this post