TenggaraNews com, KENDARI – Tingkat partisipasi di Indonesia dalam setiap pergelaran pemilihan umum (Pemilu) masih tergolong rendah. Hal ini pula yang mendasari terselenggaranya seminar nasional bertajuk “Media, Politik dan Anak Muda” yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sabtu 9 Desember 2017 di Gedung Bahteramas, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yakni Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurahman Saleh, Jurnalis CNN Indonesia Prabu Revolusi, Anggota Komisi II DPR RI Amirul Tamim, Komisioner KPU Sultra Laode Abdul Natsir dan pemenang kampanye He For She PBB, Lupita Ardhyaningrum. Seminar nasional ini dihadiri ribuan mahasiswa UHO Kendari.
Ketua Panitia Seminar Nasional, Husen L. Zuhada mengatakan, program ini akan menjadi titik kebangkitan akan kesadaran para pemilih muda, sehingga Pemilu dan Pilkada terselenggara dengan sukses yang dibarengi meningkatnya partisipasi pemilih.
“Tingkat partisipasi pemilih di Indonesia memang masih tergolong. Di Sultra sendiri, partisipasi pada Pemilu yang terbaru yakni hanya 61 persen, hal ini sangat memprihatinkan,” ujar Dosen muda tersebut, saat menyampaikan sambutannya.
Husen juga menambahkan, bahwa peran anak muda dalam kesuksesan Pemilu masih sangat kecil, hal ini menunjukan bahwa pemilih pada kelompok pemuda ini masih kurang perhatian dengan suksesnya penyelenggaraan Pemilu.
“Hal lain juga yang menjadi ancaman bagi demokrasi kita. Olehnya itu, penting untuk dilakukan gerak cepat dalam meningkatkan partisipasi pemilih, dengan menggalang anak mudah turut serta menyukseskan setiap perhelatan politik,” tambahnya.
Ketua KPU Sultra, Hidayatullah mengungkapkan, pihaknya sangat membutuhkan kegiatan aktif dalam rangka menyukseskan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 mendatang. Olehnya itu, pihaknya nyatakan mendukung seminar nasional dengan tema media, politik dan anak mudah, yang diinisiasi oleh Fisip UHO Kendari.
“Kegjatan seperti ini sangat kami butuhkan, untuk menyukseskan Pilkada serentak dan Pemilu. Tentunya, melalui keterlibatan para anak muda ini, maka tingkat partisipasi pemilih pun akan terus meningkat,” ungkapnya.
Hidayatullah juga mengakui, bahwa tingkat partisipasi pemilih di Sultra cenderung menurun. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor, seperti banyak masyarakat yang masih kurang percaya dengan sistem perpolitikan dan kebijakan pemerintah.
“Menjadi tanggung jawab bersama untuk kembali meningkatkan partisipasi pemilih, melalui kebangkitan kesadaran para anak muda,” pungkasnya.
Laporan: Ikas Cunge