TenggaraNews.com, MUNA – Pemda Muna memberikan penghargaan kepada 10 Aparatur Silil Negara (ASN), yang tingkat disiplinnya masuk dalam kategori terbaik. Para abdi negara yang mendapat penghargaan ini khusus kepada pegawai Sekretariat Daerah. Piagam penghargaan diberikan langsung Bupati Muna, LM. Rusman Emba pada upacara peringatan Hari Bela Negara.
Enam ASN yang menerima penghargaan tersebut berasal dari Bagian Umum, yakni Rasid, Samsiar, Baharuddin, Jafar, La Jawa dan Sadianto. Kemudian Zulfakar SE, staf Bagian Ekonomi dan Investasi, staf Bagian Penunjang Urusan Pemerintahan, Juni. Pada Bagian lain seperti Ortala terdapat satu nama yakni Wa Isa, kemudian dibagian Hukum juga mendapat satu penghargaan atas nama Siti Sahida.
Dalam sambutannya, Ruaman Emba yang bertindak selaku inspetur upacara mengatakan, bahwa sejarah mencatat membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata. Bela negara pernah dilakukan Mr. Safruddin Prawiranegara tahun 1948. Sejarah mencatat Mr. Safruddin menyelamatkan keberlangsungan NKRI, dengan membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
“Diera ketergantungan terhadap teknologi informasi, telah membawa kita semua pada cara pandang kita terhadap berbagai kemungkinan ancaman. Memasuki era milenum, keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada disetiap lini kehidupan,” kata Bupati Muna, Selasa 19 Desember 2017.
Ditambahkannya, aktualisasi bela negara juga dicontohkan para guru, bidan, dan tenaga kesehatan. Mereka tengah berjuang melakukan tugasnya dipelosok tanah air, dikawasan perbatasan, di pulau-pulau terluar sesungguhnya sedang melakukan bela negara. Mereka yang telah membuat republik ini bisa tetap eksis untuk hadir melayani rakyatnya.
Bagi Presiden, kata dia, upaya melawan aksi pencurian ikan diperairan Indonesia merupakan tindakan bela negara. Upaya untuk bisa tegak berdiri dikaki sendiri secara ekonomi juga adalah bela negara. Upaya melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah bela negara.
“Negara menjadi kokoh dan besar ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.
Laporan: Muhamad Syukur
Editor: Ikas Cunge