• Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Tenggara News
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home Ibukota

Tiga Bulan Terakhir, 47 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Sultra

Redaksi by Redaksi
4 years ago
in Ibukota, Perempuan dan Anak
0
Tiga Bulan Terakhir, 47 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Sultra
11
SHARES
52
VIEWS
Share on Facebook
Smiley face

TenggaraNews.com, KENDARI – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Tendri Rawe Silondae menyebutkan, selama kurun waktu tiga bulan terakhir ini, pihaknya  telah menerima 47 kasus kekerasan perempuan dan anak di bumi anoa.

Ia mengatakan, 47 kasus tersebut ditangani sejak 12 Januari hingga 17 April 2018. Kasus seksual atau pencabulan anak di bawah umur yang terbanyak.

“Untuk itu, di tahun 2018 ini kami akan serius menangani, dalam hal ini mengurangi kasus kekerasan pada perempuan dan anak,” kata Tendry belum lama ini.

Dia juga mengatakan, kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Sultra dipengaruhi faktor ekonomi dan minuman keras (Miras).

Olehnya itu, lanjut dia, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah baik itu pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota, untuk memberikan pemahaman khususnya kepada kaum laki-laki, agar egonya itu tidak terlalu tinggi, menganggap dirinya di dalam keluarga paling berkuasa.

Smiley face

“Kalau ada ketidakcocokan di dalam keluarga tidak seharusnya langsung main pukul. Tapi, selesaikanlah secara keluarga atau secara baik-baik, sehingga tidak ada kekerasan yang terjadi di dalam keluarga tersebut. Ini yang kami lakukan sekarang,” jelasnya.

Sementara untuk kasus seksual, sambungnya, salah satunya dipengaruhi kemajuan teknologi, seperti mudahnya mengakses internet yang berbau pornografi, sehingga anak-anak ingin mencoba hal tersebut.

Kemudian, kata dia, juga ada orang dewasa yang melakukan kepada anak-anak, itu juga dipengaruhi oleh teknologi yang berbau pornografi.

“Untuk mengantisipasi itu, kami akan mensosialisasikan kepada masyarakat betapa bahayanya teknologi yang berbau pornografi, khususnya kepada anak-anak,” terangnya.

Dia berharap, agar para orang tua lebih ketat menjaga anaknya dengan baik, dan membekali dengan ilmu agama, agar nantinya bisa terhindar dari perbuatan yang tidak diinginkan atau negatif.

 

 

 

 

 

Laporan: Muhamad Isran

Tags: #kasus kekerasan#Perempuan dan Anak#Provinsi Sultra
Previous Post

Bayi Malang ini Ditemukan Warga Tambora di Gerobak Sampah

Next Post

Kapolsek Cengkareng Rayakan Ulang Tahun di Rutan Bersama Tahanan

Next Post
Kapolsek Cengkareng Rayakan Ulang Tahun di Rutan Bersama Tahanan

Kapolsek Cengkareng Rayakan Ulang Tahun di Rutan Bersama Tahanan

Discussion about this post

  • Redaksi
  • kirim Berita
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat & Ketentuan Layanan

© 2021 PT. Tenggara Media Perkasa - Dev by Green Tech Studio.

No Result
View All Result
  • #12720 (no title)
  • Daftar Calon Tetap anggota dprd kota kendari pemilu tahun 2019
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peraturan Dewan Pers
  • Sample Page
  • Tentang Kami

© 2021 PT. Tenggara Media Perkasa - Dev by Green Tech Studio.