TenggaraNews.com, MUNA – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 yang jatuh pada tanggal di 23 Juli 2018 akan di selenggarakan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu kebun bersejarah dan ramah bagi anak-anak, yang akan di hadiri 700 orang peserta perwakilan Forum Anak Nasional (FAN) diseluruh Indonesia.
Peringatan HAN kali ini mengusung dengan tema “Anak Indonesia, anak yang genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat)”. Agenda nasional tersebut encananya akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Selain itu, kegiatan tersebut juga akan dihadiri 500 orang dewasa dan 3000 anak, yang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah, dan anak-anak dari Panti Asuhan serta anak-anak dari FAN.
Untuk di Raha sendiri Forum Anak Daerah atau dalam bahasa daerahnya popular dengan sebutan “Anahihino Wuna” akan di utus 2 orang yakni Sahju Chairul Mahfiz utusan SMU 2 Raha dan Muhammad Aksen Sultra utusan dari MAN 1 Muna. Utusan forum anak itu akan bergabung bersama perwakilan kabuoaten/kota seluruh Sultra, kemudian mereka akan melakukan pembekalan di Kota Kendari selama 2 hari yang di lanjutkan ke acara puncaknya yang di laksanakan selama 4 hari di Kebun Raya Purwodadi.
“Sebagai wakil dari Sultra, Kami akan menjadi anak terpandang dan panutan dari anak-anak yang lain yang ada di Indonesia,” ucap Muhammad Aksen kepada TenggaraNews.com, Selasa 17 Juli 2018.
Sementara itu, Kadis PPPA Kabupaten Muna, Amrin Fiini mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut diharapkan dapat menginspirasi, agar anak Indonesia merasa bangga dan termotivasi untuk menjadi insipirator perubahan, serta mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan.
“Semoga yang kami utus ini bisa berkompetisi dengan baik, karena saya melihat potensi mereka cukup bagus, mudah-mudahan bisa membawa Muna dapat di kenal dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia, karena kita ketahui bersama Muna itu mempunyai ciri khas budaya tersendiri,” ujar Amrin.
“Semoga peringatan HAN di tahun depan bisa kami utus lebih dari dua orang, dan setelahnya mereka kembali di sini bisa menjadi panutan untuk anak-anak lainnya,” tutupnya.
Laporan: Phoyo
Editor: Ikas Cunge
Discussion about this post