TenggaraNews.com, BELAWAN – Burhan Tarigan 58 alias Sippo warga Jalan Pulau seram link VI, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan harus tinggal di rumah tua yang tidak layak huni. Bahkan rumah tempat Sippo bernaung itu sudah hampir ambruk.
Rumah yang sudah berdiri 70 tahun silam ini belum pernah kena sentuh bantuan dari pemerintah. Kondisi rumah berukuran 7×7 meter itu memang memprihatinkan, dinding kayunya sudah kropos lantai rumah berlumpur dan apabila air pasang dan hujan turun selalu banjir hingga ketinggian 40 cm.
Sippo sendiri menderita cacat fisik. Kakinya mengecil semenjak masih berumur 1 tahun dikarenan terjatuh saat masih kecil dari tangga rumahnya, karenah rumahnya dulunya rumah panggung.
Saat ini pondasi rumah sudah turun yang akibatnya, rumahnya ini berlantai lumpur yang di lapisi papan di atasnya.
Sippo memiliki 4 orang anak, 3 masih bersekolah 1 sudah berkeluarga. Sedangkan Istri sippo Jubaidah (48) hanya bekerja sebagai pedagang ikan asin yang berpenghasilan rata-rata hanya mencapai 30 ribu sehari.
Kepada TenggaraNews.com, Sippo mengaku cukup khawatir dengan kondisi rumahnya kini.
Pasalnya, rumah peninggalan orang tuanya ini sewaktu-waktu bisa saja ambruk karena bangunannya sudah miring.
Sippo mengaku tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya, karena dia sudah tua dan tidak bisa bekerja lagi serta tidak ada teman nelayannya mau mengajaknya lagi untuk mencari ikan ke laut. Saat ini hanya istrinya yang mencari nafkah sebagai pedagang ikan asin, (23/01/21).
“Saya khawatir rumah ini ambruk, dan kami tidak punya tempat tinggal lagi. Saya sangat berharap pemerintah bisa membantu saya, karena rumah kami sudah hampir tumbang dan berharap juga agar pemerintah mau membantu kami untuk modal usaha dikarenakan saya tidak bisa bekerja sedangkan tiga anak saya masih pengen bersekolah,” harapnya.
Laporan : Rj Samosir