TenggaraNews.com, KENDARI – Menindaklanjuti program nasional penggunaan aspal Buton untuk jalan sepanjang 1.000 Km di Indonesia, maka diperlukan pelabuhan khusus yang dapat mengakomodir pengiriman aspal Buton ke seluruh wilayah di Indonesia.
Mantan Pj Walikota Bau-bau ini memperkirakan, dibutuhkan 400 ribu ton aspal Buton per tahun untuk melayani program pengaspalan sepanjang 1.000 Km.
“Sudah ada pelabuhan yang ditunjuk di Buton, namanya Namu. Mudah-mudahan Pak Ridwan sebagai wakil rakyat Sultra di Senayan bisa memfasilitasi, sehingga pelabuhan tersebut menjadi outlet utama untuk mengantarpulaukan aspal Buton di seluruh wilayah Indonesia,” harap Hado Hasina di hadapan Ridwan Bae usai menggelar rapat di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari, Kamis 18 Februari 2021.
Hal lain yang disampaikan Hado, terkait pengelolaan pelabuhan yang sudah dipihak ketigakan kepada Pelindo. Di Sultra, khususnya di Kota Kendari, Pelabuhan Bungkutoko sudah dikelola pihak Pelindo.
Menyusul kemudian Pelabuhan Bau-bau. “Pelabuhan Bau-bau akan dilelang agar dikelola pihak ketiga. Setelah itu, pemerintah tidak lagi bertugas membangun, tapi tentu pemerintah akan mendapat hak kompenasi setiap bulan atau per tahun,” kata Hado Hasina.
Ke depan, baru 2 pelabuhan yang dipihak ketigakan. Sementara di Sultra ada 70 pelabuhan. “Tentu saya berharap melalui Pak Ridwan masalah pengelolaan pelabuhan di Sultra bisa dibicarakan ke Kementerian agar sebagian diserahkan ke kabupaten dan kota,” terangnya.
Laporan : Rustam