TenggaraNews.com, KENDARI – Dinas Pemberdayaan Pemerintah Desa (DPMD) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar lomba desa dan kelurahan (Lomdeskel).
Dari 17 kabupaten/kota hanya sembilan daerah yang turut andil mengikuti lomba desa dan kelurahan tingkat Provinisi Sultra. Diantaranya, Kabupaten Buton Utara (Butur), Buton Tengah (Buteng), Konawe Kepulauan (Konkep), Kolaka Utara (Kolut), Konawe, Konawe Selatan (Konsel) Konawe Utara (Konut) Bombana dan Kota Kendari.
Pada tanggal 24 Juni 2021, tim penilai lomba desa dan kelurahan tingkat Provinsi Sultra malakukan penilaian di Desa Napa, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buteng.
Desa Napa Perwakilan Buton Tengah untuk mengikuti lomba yang diadakan Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sultra.
Penyelenggaran lomba desa dan kelurahan tahun 2021 merupakan perlombaan yang secara rutin dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan yang dimulai dari tingkat dan kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat regional.
Hal ini merupakan wujud implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) nomor 81 tahun 2015 perkembangan desa tentang evaluasi kelurahan.
Ketua Tim Lomba Desa dan Kelurahan Sultra, Syaifullah mengatakan, lomba yang diadakan Pemprov Sultra ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun sebagai evaluasi perkembangan desa dan kelurahan seluruh wilayah Sultra.
Hal ini juga memastikan sejauh mana manfaat dari dana desa yang dikuncurkan pemerintah sebagai program kemajuan desa.
“Lomba Deskel ini menitipkanberatkan evaluasi pemerintah desa dan kelurahan, profil desa dan potensi desa sehingga dapat diketahui statusnya sebagai desa cepat berkembang, berkembang
dan kurang berkembang,” katanya.
“Pemenang lomba ini nantinya akan dikutsertakan mengikuti Pekan Inovasi Desa dan Kelurahan (Pindeskel) tingkat nasional di Jakarta dan terakhir akan dijadikan desa percontohan,” sambung Syaifullah.
Katanya, indikator penilaian lomba Deskel dilihat dari berbagai bidang seperti pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, serta bagaimana penanganan pencegahan Covid-19 desa dan kelurahan.
Karena di masa pandemi, desa dan kelurahan wajib mematuhi protokol kesahatan sesuai arahan pemerintah. Setelah melihat kondisi di Desa Napa, Syaifullah mengatakan sangat kagum dan turun mengapresiasi peranan pemerintah Desa Napa atas disiapkannya ruangan rumah isolasi karantina Covid-19.
Tentunya ini menunjukan peranan penting dan kesigapan pemerintah desa dalam memberikan pelayanan untuk masyarakatnya di masa pandemi ini.
“Kami juga melihat perananan masyarakat desa yang mengikuti protokol kesehatan seperti tidak berkerumun, memakai masker, serta adanya tempat- tempat mencuci tangan yang telah disiapkan. Bukan hanya itu, ketika memasuki kantor desa disiapkan alat pengukur suhu tubuh serta meja pelayananan kantor desa dipakaikan pelindung pencegahan Covid,” ujarnya.
Syaifullah menambahkan, Pemerintah Daerah Buteng memiliki kesiapan yang matang untuk mengikutsertakan perwakilan desanya untuk berlomba di tingkat Provinsi Sultra.
Hal itu terlihat dari kesiapan desa tentang penanganan Covid-19. Desa yang memiliki potensi sektor ekonomi yaitu rumput laut, pembuatan kopra dan pengolahan ikan teri, sehingga dapat dinilai desa berkembang dengan adanya pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui Bumdes.
“Profil Desa Napa di Buteng sesuai laporan, kami telah menyaksikan secara langsung keunggulan Desa Napa seperti halnya profil desa dapat diakses secara online, peranan Bumdes untuk masyarakat desa dan kepatuhan penanganan Covid-19,” ucap dia.
“Terlebih lagi peranan Pemda Buteng dalam lomba ini mengikut sertakan para OPD lintas sektoral yang dilihat adanya SK Bupati Buteng sehingga dilakukan secara terpadu sesuai arahan aturan, pungkasnya.
Laporan : Rustam