TenggaraNews.com, WAKATOBI– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) agar dalam penyusunan rencana pembangunan tidak melupakan pulau-pulau kecil yang didiami sebagian masyarakat Wakatobi.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Wakatobi, Badalan.
Ia mengingatkan Pemda agar dalam membangun daerah tidak hanya dilakukan di empat pulau besar saja, namun harus juga disentuh dengan pulau-pulau kecil yang lain.
Pasalnya, dalam pidato Bupati Wakatobi Haliana yang dibacakan Sekda La Jumadin terkait jawaban Pemda sehubungan dengan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan awal RPJMD tahun 2021-2026, hanya menyebut pemerataan pembangunan infrastruktur di empat pulau besar yang ada di Wakatobi.
Padahal selain empat pulau besar yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko, juga terdapat pemukiman atau desa di beberapa pulau kecil lainnya yaitu, pulau Runduma, Lentea, Darawa, dan pulau Kapota yang merupakan bagian dari wilayah kesatuan Kabupaten Wakatobi.
” Tadi dalam RPJMD hanya di sebutkan empat pulau besar, jadi kami mau mengingatkan bahwa di Wakatobi ini juga ada pulau Runduma, Lentea, Darawa dan Kapota, ” ujar Badalan saat rapat pada Jum’at, 15 Oktober 2021.
Pidato Bupati Wakatobi itu dinilai kontroversi, sebab dari jawaban Pemda atas pandangan umum fraksi Golkar yang meminta penjelasan secara komprehensif tentang lima misi Bupati dan wakil Bupati Wakatobi Haliana-Ilmiati Daud yang dituangkan dalam RPJMD-nya tidak nyambung.
Salah satu poin IV misi pengembangan infrastruktur menyebutkan, pembangunan infrastruktur yang lestari tidak hanya memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan namun juga menaruh perhatian besar pada dukungan perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat.
Mestinya dengan jabaran misi pembangunan poin 4 (empat) tersebut, persoalan kelestarian lingkungan menjadi penting dalam setiap proyek infrastruktur didaerah. Namun yang terjadi saat ini, pemerintahan Wakatobi telah kehilangan potensi wisata yang berkelas Internasional, bahkan terjadi kerusakan daya tarik wisata yang berkaitan erat dengan kelestarian lingkungan.
Hal itu disebabkan, ketidak mampuan Pemda dalam merealisasikan misi pembangunan seperti pidato bupati yang dibacakan La Jumaddin sebagai sekda itu.
Oleh sebab itu, diharapkan Pemda dapat mewujudkan pembangunan yang lestari yang memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan, jangan sampai hanya sekedar konsep diatas meja.
Laporan : Syaiful