TenggaraNews.com, KONAWE – Sejumlah emak-emak memblokir jalan di depan Balai Desa Wonua Morini, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Mereka menghentikan sejumlah kendaraan suplayer material yang hendak membongkar muatan di perusahaan mega industry PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainles Stell (OSS) yang berada di Desa Morosi.
Aksi blokade jalan ini berlangsung sekitar pukul 14.20 Wita sampai 17.00 Wita, Jumat 22 Oktober 2021.
Sambil memegang pamplet yang bertuluskan “Kami tidak akan melepaskan kendaraan sebelum saudara Irwan datang menemui kami dan menjelaskan dana penyiraman dari perusahaan.”
Mereka mempertanyakan penyiraman jalan yang sudah tidak dilakukan lagi oleh Irwan. Padahal sesuai komitmen manajemen VDNI dan OSS, untuk menghindari debu beterbangan di jalan, maka akan dilakukan penyiraman jalan setiap hari.
Anto Satila, salah seorang warga Desa Wonua Morini saat di temui awak media mengatakan, bahwa pihaknya sudah berusaha melakukan komunikasi secara baik-baik kepada Irwan.
Namun sampai saat ini, tidak ada solusi hingga hari ini. Inilah yang menjadi pemicu kemarahan warga desa dan secara spontan melakukan penghentian sejumlah kendaraan suplayer yang melintas hendak menuju perusahaan.
Dirinya juga menambahkan bahwa pihaknya sudah melaporkan hal ini ke pihak Polsek Bondoala untuk di mediasi beberapa waktu lalu. Tapi sampai saat ini belum ada realisasi dan tidak ada jalan keluar.
Harapan masyarakat yang memblokir jalan, agar Irwan bisa menemui mereka dan menjelaskan permasalahan yang terjadi sebenarnya, hingga dirinya tidak menunaikan kewajibannya selaku kontraktor yang bekerja sama dengan perusahaan PT. OSS untuk melakukan penyiraman di Desa Besu, Mendikonu dan Desa Wonua Morini.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telepon, Irwan penanggung jawab penyiraman jalan di 3 desa menjelaskan, kegiatan penyiraman tidak dilakukan akibat pembayaran dari perusahaan PT. OSS sejak beberapa bulan lalu ini terhenti.
“Bila perusahaan melakukan pembayaran dalam waktu dekat ini, maka saya akan menunaikan kewajiban sebagaimana tertuang dalam draf kontrak,” kata Irwan.
Mendengar adanya aksi blokir jalan, Irwan kemudian bermaksud menemui emak-emak untuk memberikan penjelasan. Namun sayangnya, saat pertemuan terjadi aksi dorong-dorongan.
Laporan : Andi Fale