TenggaraNews.com, WAKATOBI – Proyek Pembangunan Ruang Operasi Pengadaan Modular Operating Theater (MOT) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wakatobi yang nilainya Rp 10 Milyar dipertanyakan publik.
Proyek yang dianggarkan tahun 2021 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu, kabar yang berhembus tidak diketahui ketahui pasti tenaga ahli pemenang pengadaan MOT tersebut.
Meski demikian, pengadaan MOT untuk ruang operasi itu merupakan barang spesifikasi luar negeri yaitu dari negara China yang dimenangkan oleh PT. Ris Putra Delta perusahaan dari Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Namun pengakuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jufruddin, pelaksana lapangan dari perusahaan penyedia itu adalah orang asli Wangi-wangi, Wakatobi.
Saat ditanya apakah pelaksana lapangan tersebut mempunyai keahlian dibidang penyedianya, PPK Jufruddin enggan menjawab, padahal itu adalah ruang operasi yang menyangkut nyawa manusia.
Sementar itu barang MOT yang bakal dipasang di ruang operasi RSUD Kabupaten Wakatobi itu, menurut Jufruddin telah tiba dan tinggal pemasangannya.
” Sudah tiba semua tinggal pemasangannya yang belum selesai karena kontraknya berakhir tanggal 30 Desember 2021, ” ujar PPK Jufruddin, Rabu, 15 Desember 2021.
Kata dia, perusahaan PT. Ris Putra Delta yang memenangkan tender proyek Rp 10 Milyar itu mempunyai tenaga ahli dibidang penyedia proyek yang dimenangkannya di RSUD Wakatobi itu.
Namun, ditanya apakah tenaga ahli tersebut hadir dalam pemasangan alat operasi itu, PPK tidak menjawab.
Padahal, kelayakan dan ketelitian dalam pemasangan alat-alat kelengkapan dalam ruang operasi tersebut sangatlah penting, sebab menyangkut nyawa manusia.
Dikonfirmasi lebih lanjut PPK, belum bisa menjawab sebab kata dia dirinya sedang berada di luar daerah.
Sementara itu pelaksana lapangan La Uki, saat dikonfirmasi beberapa kali dirinya tidak menjawab konfirmasi, padahal menurut PPK dialah pelaksana lapangan dari pengadaan MOT tersebut.
Laporan : Syaiful