TenggaraNews.Com, WAKATOBI – Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Parlemen Jalanan (KPJ) menyambangi dan menggeledah kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi, Selasa 1 Maret 2022
Hal itu dilakukan karena Bupati Wakatobi Haliana, dianggap membohongi masyarakat, sehingga massa aksi melakukan penggeledahan dengan mencari bupati diruangannya, namun pintu terkunci.
Kordinator Aksi Lapangan Emen Lahuda membeberkan, aksi yang digelar tersebut menuntut dan menagih janji Bupati Wakatobi Haliana, yang belum terealisasi.
Misalnya kata dia, persoalan bawang merah dan udang Vaname yang hanya menghabiskan anggaran daerah dan tidak diketahui secara umum apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari kedua program tersebut.
Tak hanya itu, termasuk adanya penurunan Sumber Daya Pemuda (SDP) terdidik melalui program merdeka belajar, dimana dulunya, setiap orang yang menjalankan studi diperguruan tinggi bisa mendapatkan program bantuan.
Namun sekarang dengan adanya program tersebut justru membatasi adanya penyaluran bantuan kepada para mahasiswa.
” Kita tidak tahu apa manfaat dari program Pemda saat ini, setidaknya sudah ada yang bisa kita nikmati manfaat program itu, tetapi justru yang banyak jadi tontonan sejauh ini hanyalah pencitraan dan pencitraan turus, ” ungkap Emen, mantan tim milenial Bupati Wakatobi
Ia juga menyampaikan, program Bupati satu Milyar perdesa dianggap berpotensi terjadinya kasus korupsi, sebab anggaran tersebut belum memiliki pedoman sementara anggaran desa sudah ditetapkan beserta penjabarannya didalam peraturan perundang-undangan.
Bupati Wakatobi tak hanya dinilai Pembohong, namun ia juga menilai kebijakan bupati banyak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan, seperti nonjob para pegawai yang tidak prosedural, rotasi mutasi dan pengangkatan kepala sekolah yang dilakukan sewenang-wenang.
Oleh sebab itu, Emen mengungkapkan, agar segenap masyarakat Kabupaten Wakatobi mengetahui dan sadar akan kondisi daerah yang amburadul dengan kebijakan Pemda yang tidak sesuai aturan.
Emen berharap kebohongan dan kecurangan yang terjadi di daerah Wakatobi menjadi perhatian semua pihak terutama para anggota DPRD sebagai parlemen legislatif yang mengawasi jalannya roda pemerintahan.
” Kami juga menekankan kepada anggota DPRD Wakatobi jangan hanya diam dengan persoalan ini, kami juga nanti akan mendesak DPRD untuk mengambil langkah terkait kondisi daerah kita saat ini, ” tegas emen.
Laporan : Syaiful