TenggaraNews.com, KENDARI – Menjawab aspirasi masyarakat Kelurahan Dapu-Dapura dan Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari pada saat reses, Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Aksan Jaya Putra (AJP) menurunkan alat berat untuk membersihkan kali yang mengalami pendangkalan akibat lumpur.
Alat berat itu kemudian mengeruk lumpur yang mengendap dalam kali sepanjang 300 meter pada Jumat, 25 Maret 2022. Saat kali tersebut dikeruk, warga sekitar memberikan respon positif atas aspirasi yang sudah disampaikan ke AJP pada saat reses beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah pak, aspirasi kami pada waktu Bapak Aksan Jaya Putra reses yang minta bantuan supaya sungai kecil di sini dikeruk, karena lumpurnya sudah mengganggu aliran air, terutama pada saat air hujan turun.
Alhamdullah permintaan kami sudah disahuti,” kata Amir, warga yang melihat langsung pengerukan.
Sementara itu, saat dimintai komentarnya, AJP politisi muda ini menjelaskan, bantuan normalisasi atas permintaan masyarakat ketika reses atau penyerapan aspirasi anggota DPRD Provinsi Sultra terhadap konstituennya.
“Jadi memang ketika saya tinjau lokasi tersebut sudah terjadi pendangkalan,” ujar AJP kepada wartawan.
Ia mengharapkan, kedepannya pemerintah kota (Pemkot) Kendari agar lebih memberikan perhatian khusus. Apalagi kepadatan penduduk yang semakin meningkat setiap tahun, ditambah pendangkalan sungai dan drainase yang tertimbun sampah.
Olehnya itu, AJP yang juga sebagai Ketua Bappilu DPD I Golkar Sultra menginginkan Pemkot melalui PUPR Kota Kendari sudah harus mulai mendesain projek guna mengantipasi terjadinya banjir akibat pendangkalan sungai.
Menyangkut soal anggaran, AJP itu hal yang bisa dikomunikasikan, asal ada kemauan dari Dinas PUPR Kota Kendari sendiri.
“Jika ini tidak segera dilakukan, Kota Kendari akan selalu menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. Pastinya masyarakat akan terkena berdampak karena mereka bermukim di bantaran sungai atau tinggal di
perumahan yang nota bene drainasenya tidak berjalan maksimal karena terjadi pendangkalan ataupun tersumbat,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Dapu-Dapura, Dasril Yamin mengaku kerap terjadi banjir ketika curah hujan tinggi. Hal tersebut diakibatkan adanya endapan lumpur dan sampah rumah tangga yang akhirnya membuat pendangkalan.
Sehingga ia sangat mengapresiasi bantuan normalisasi Kali Pasar Kota. Sebab dengan adanyak pengerukan endapan lumpur, membuat potensi terjadi banjir dapat terurai.
“Siapapun yang masuk mau membantu masyarakat, kami dari pemerintah sangat menyambut baik. Terutama kami ucapkan juga kepada Pak AJP yang mau menormalisasi yang berimbas positif terhadap masyarakat,” ujarnya.
Laporan : Bing