• Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Tenggara News
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
  • Ibukota
  • crime & Justice
  • Politika
  • TNC Edukasi
  • Kombis
  • Komunitas
  • TNC Sportainment
  • Daerah
  • Perempuan dan Anak
  • Nasional
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home Nasional

Farouk Abdullah Alwyni: Penggunaan Kebijakan Sertifikat Vaksin  Sudah Tidak Relevan Lagi

Redaksi by Redaksi
2 months ago
in Nasional
0
Farouk Abdullah Alwyni: Penggunaan Kebijakan Sertifikat Vaksin  Sudah Tidak Relevan Lagi
0
SHARES
20
VIEWS
Share on Facebook
Smiley face

TenggaraNews.com, JAKARTA – Ketua Departemen Ekonomi dan Pembangunan DPP PKS, Farouk Abdullah Alwyni (FAA), melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,7 persen di tahun 2021 berdasarkan data dari IMF World Economic Outlook 2022 adalah relatif rendah dibanding banyak negara di dunia.

“Kita bahkan kalah dari rata-rata pertumbuhan advanced economies yang mencapai 5,2 persen, teorinya kita sebagai negara berkembang harusnya bisa tumbuh lebih cepat dari mereka,” ujar mantan Direktur Bank Muamalat ini di Jakarta pada Kamis, 2 Juni 2022.

Farouk menambahkan bahwa pertumbuhan kita lebih tertinggal lagi jika dibandingkan dengan rata-rata negara yang tergabung dalam Emerging and Developing Asia yang mencapai 7,3 persen.

“Saya melihat penerapan kebijakan sertifikat vaksin dalam penanganan pandemik Covid-19 yang terlalu lama dan menghambat potensi ekonomi sebagian anggota masyarakat turut berkontribusi terhadap pertumbuhan yang cenderung stagnan,” jelas mantan senior professional Islamic Development Bank Jeddah ini.

Farouk menyarankan agar pemerintah lebih update dengan studi-studi internasional terkait daya lindung imunitas natural terhadap Covid-19.

“Bahkan studi yang dilakukan Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat yang menganalisa kasus-kasus Covid-19 di California dan New York antara 30 May dan 20 November 2021 juga menkonfirmasi kehebatan daya lindung dari natural imunitas ini dibandingkan dua dosis vaksin, bahkan untuk varian delta yang jelas lebih lethal dari Omicron,” jelas Farouk.

“Pemerintah harusnya bisa lebih menerapkan kebijakan berbasis studi terkait penanganan Covid-19 ini, hasil penelitian terakhir yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia padahal telah menunjukkan bahwa lebih dari 99 persen  penduduk Indonesia telah memiliki antibodi Covid-19 yang didapatkan dari infeksi alamiah, vaksinasi, maupun keduanya,” papar alumnus MBA Universitas Birmingham ini.

“Hal ini menunjukkan bahwa proses imunitas natural sebenarnya sudah berjalan mengingat jumlah penduduk yang telah memiliki antibody Covid-19 cukup jauh melebihi tingkat vaksinasi, disisi lain kasus Covid-19 berat dewasa ini hampir bisa dibilang sudah sangat minim sekali,” tambah Farouk.

Smiley face

“Sejak munculnya varian delta, dan terlebih lagi omicron harusnya pemerintah memahami bahwa vaksin adalah lebih sekedar untuk perlindungan pribadi, dan tidak bisa mencegah transmisi virus Covid-19,” ujar mantan Caleg PKS Dapil DKI 2 ini.

Sehubungan dengan ini Farouk melihat bahwa penggunaan kebijakan sertifikat vaksin melalui aplikasi pedulilindungi sudah tidak relevan lagi.

Farouk menjelaskan bahwa secara internasional banyak negara maju dewasa ini yang sudah mencabut berbagai aturan restriktif berbasiskan vaksinasi, termasuk juga negara tetangga kita seperti Malaysia dan Singapura.

“Bahkan banyak negara juga sudah mulai membuka diri kepada wisatawan asing tanpa persyaratan vaksin, negara-negara ini diantaranya Belgia, Cyprus, Italia, Irlandia, Islandia, Israel, Kroasia, Luksemburg, Meksiko, Norwegia, Portugal, Swedia, Turki, Uni Emirat Arab, Yunani, dan masih banyak lagi,” urai peraih gelar MA bidang Ekonomi dari New York University ini.

Penyebaran virus omicron dengan berbagai variannya memang lebih cepat, tetapi dampaknya lebih ringan. Hasilnya, kasus hospitalisasi mulai menurun drastis di banyak negara.

Tidak hanya itu, Varian omicron ini juga pada dasarnya bisa menjadi vaksin booster natural, Perdana Menteri Islandia bahkan menyatakan secara terbuka bahwa vaksin sudah tidak cukup lagi dalam menghadapi varian omicron, maka imunitas natural dibutuhkan.

Pemerintah perlu menerapkan strategi imunitas natural dan menjadikannya sebagai bagian strategi imunisasi berdampingan dengan vaksin dalam menangani pandemik Covid-19.

Hal ini juga akan membuat pemerintah tidak tertekan untuk mengejar target persentasi vaksinasi tertentu, terlebih lagi tingkat vaksinasi yang ada dewasa ini telah mencapai lebih dari 70 persen.

Farouk memaparkan bahwa bagaimanapun otonomi kesehatan individu sebagaimana di jamin oleh UU No. 36/2009 perlu diperhatikan, juga ada konsep yang diakui dunia kedokteran internasional terkait ‘informed consent’ yang melindungi hak individu dalam menentukan tindak kesehatan bagi dirinya.

“Kita perlu segera mengakselerasi kembali pertumbuhan ekonomi kita, diantaranya dengan mencabut segala macam restriksi berbasiskan vaksin
yang secara kesehatan tidak ada dampaknya dan secara sosial ekonomi counterproductive karena menghambat optimalisasi potensi ekonomi masyarakat,” tutup anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia ini.

Laporan : Lina

Previous Post

Kementan Gelar Public Hearing, Tindak Lanjut Perpres Penyuluhan Pertanian

Next Post

Mantan Bupati Buteng Samahuddin Diminta Agar Diperiksa Kejaksaan, Terkait Dugaan Korupsi PDAM

Next Post
Mantan Bupati Buteng Samahuddin Diminta Agar Diperiksa Kejaksaan,  Terkait Dugaan Korupsi PDAM

Mantan Bupati Buteng Samahuddin Diminta Agar Diperiksa Kejaksaan, Terkait Dugaan Korupsi PDAM

  • Redaksi
  • kirim Berita
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat & Ketentuan Layanan

© 2021 PT. Tenggara Media Perkasa - Dev by Green Tech Studio.

No Result
View All Result
  • #12720 (no title)
  • Daftar Calon Tetap anggota dprd kota kendari pemilu tahun 2019
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peraturan Dewan Pers
  • Sample Page
  • Tentang Kami

© 2021 PT. Tenggara Media Perkasa - Dev by Green Tech Studio.