TenggaraNews.com,MUNA – Sebanyak 526 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di 17 Kabupaten Kota Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar praktek produk kreatif kewirausahaan proses pembuatan minyak goreng tradisional.
Kabid Pembinaan SMA Provinsi, La Samahu mengatakan, untuk di Kabupaten Muna sendiri diadakan di SMK Negeri 3 Raha dengan jumlah peserta 58 sekolah yang terdiri dari 200 tungku dengan harapan bisa menghasilkan kurang lebih 120 liter minyak goreng.
“Selanjutnya hasil dari demo pembuatan minyak goreng ini akan di bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan disekitar sekolahnya masing-masing. Jadi itu adalah karya awal yang nantinya akan dipraktekkan disekolahnya,” jelasnya kepada awak media, Sabtu 2 April 2022
Kata dia, kegiatan tersebut adalah bentuk kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra yang sesuai dengan visi-misi Prakarya yang ada di kurikulum Dinas Pendidikan.
“Terkait issue nasional soal kelangkaan minyak goreng sehingga pihak pemprov dan KNPI membuat kegiatan pembuatan minyak goreng tradisional yang melibatkan seluruh sekolah SMK dan SMA yang ada di Sultra,”ucapnya
Sementara itu Sekretaris KNPI Muna, Muhammad Rahim sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap, agar generasi muda kedepan harus tanggap dengan issue-issue yang berkaitan dengan masyarakat sehingga tidak sepenuhnya menyalahkan pihak pemerintah
Seperti kelangkaan minyak goreng menurutnya, bukanlah hal baru bagi masyarakat Muna akan tetapi masyarakat sudah terbiasa dalam hal pembuatan minyak goreng yang dilakukan secara tradisional.
“Harapan kami setiap sekolah nantinya bisa produksi massal, apakah itu bisa dilakukan setiap minggu atau seperti apa. Jadi kita kembalikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk menformula ide seperti ini,”katanya
Ditempat yang sama Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 3 Raha, Hasan Ara, Spd.,MSc mengatakan, sesuai kesepakatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Kota Bau-bau, SMKN yang dinakhodainya ditunjuk sebagai tuan rumah untuk mensukseskan praktek produk kreatif kewirausahaan proses pembuatan minyak goreng tradisional.
“Alhamdulillah kegiatan ini terbilang sukses karena semua sekolah SMK dan SMA sangat antusias mengikutinya. Tentunya kegiatan ini membawa manfaat apalagi di SMKN 3 ini memiliki jurusan Tata Boga, jadi kegiatan ini bisa kami teruskan karena ini membawa manfaat bagi masyarakat, artinya kita tidak ketergantungan lagi terhadap produk minyak industri,”Pungkasnya
Laporan : Phoyo