TenggaraNews.com, MUNA BARAT – Tingkat kepadatan arus mudik lebaran tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini mengakibatkan antrian panjang di sejumlah pelabuhan, seperti yang nampak di Pelabuhan Torobulu, Kabupaten Konawe Selatan.
Pantauan jurnalis TenggaraNews.com di Pelabuhan Torobulu, kepadatan tersebut belum juga terurai hingga larut malam. Bahkan, ratusan pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat terpaksa menginap di sekitar pelabuhan. Hal ini dikarenakan panjangnya antrian untuk masuk ke kapal.
Kondisi ini pun menjadi alasan bagi pemudik yang hendak ke Kabupaten Muna Barat (Mubar) lebih memilih menggunakan kapal kayu alias jollor sebagai kendaraan penyeberangan alternatif, ketimbang menumpangi kapal ferry yang akan berlabuh di Pelabuhan Tampo, Kabupaten Muna.
Arzad Bobone, seorang calon penumpang dari Kota Kendari mengaku, antrian mudik kali ini lebih parah dari tahun sebelumnya.
“Terkejut, ternyata tahun ini membludak, penuh penumpang paling parah, di luar ekspektasi,” ungkap Arzad, Sabtu 1 Juni 2019.
Dia juga mengatakan, bahwa dirinya sudah memilih mudik lebih awal agar tidak terjebak macet dan tidak terlalu lama mengantri. Tapi, kondisinya justru sebaliknya.
Olehnya itu, Arzad Bobone bersama kawan-kawannya memilih untuk menggunakan jollor sebagai penyeberangan alternatif menuju kampung halamannya, di Desa Wanseriwu, Kabupaten Mubar.
Hal tersebut ditempuh agar dirinya bisa segera sampai tujuan, dan berkumpul bersama keluarga sembari menyiapkan kebutuhan menyambut Idul Fitri.
“Yah, kami menggunakan kapal jollor milik Midun, keluarga Bajo dari Desa Lasama, Kabupaten Mubar ini lebih cepat sampainya. Selain itu, jollor juga lebih efektif dibandingkan menggunakan jasa penyebrangan ferry yang harus ke Pelabuhan Tampo di Muna terlebih dahulu, lalu berputar menggunakan motor menuju Mubar,” ujarnya.
Arzad Bobone berharap, agar secepatnya ada transportasi laut yang menghubungkan antara Pelabuhan Torobullu menuju Kabupaten Mubar, karena warga Mubar banyak yang berada di ibu kota Provinsi Sultra yang setiap saat pulang kampung.
Laporan: Jhony Bajo
Editor: Ikas