TenggaraNews.com, KENDARI – Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), dan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memanfaatkan moment berbuka puasa bersama (Bukber) untuk mendiskusikan mengenai pengembangan pariwisata di wilayah Provinsi Sultra.
Diskusi hangat itu berlangsung sederhana, terutama terkait kesepakatan paket promo Hot Deal dan Super Hot Deal selama bulan Ramadan. Diselingi canda yang mencairkan momen langka tersebut.
Paket Hot Deal dan Super Deal merupakan salah satu program Kementerian Pariwisata, dalam upaya meningkatkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2018-2019 termasuk ke Sultra. Dalam paket tersebut, wisatawan diberi diskon hingga 50 persen pada hari-hari atau musim tertentu seperti di bulan Ramadan saat ini.
“Di bulan Ramadan, kenyataanya hunian hotel dan kunjungan ke restoran sangat rendah. Maka diperlukan strategi unik dan cerdas salah satunya paket hot dan super hot deal tersebut. Kita bisa mendatangkan Wisman sebanyak 500 ribu orang tahun ini, dan devisa yang dihasilkan setara 650 miliar rupiah,” terang Hugua, Ketua PHRI Sultra.
Menurut calon Wakil Gubernur Sultra nomor urut 2 ini, mendatangkan wisatawan ke daerah menguntungkan para petani, nelayan dan masyarakat menengah ke bawah. Pariwisata memiliki multi efek, karena dapat menggerakan semua sendi-sendi ekonomi rakyat secara menyeluruh.
Hugua yakin, dengan potensi objek wisata dan budaya luar biasa yang dimiliki Sultra, akan menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata internasional. Paket Hot Deal dan Super Hot Deal salah satu cara untuk menentukan titik awal kebangkitan ekonomi di Sultra.
Laporan: Ikas Cunge