TenggaraNews.com, MUNA – Penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah bagi warga Napabalano, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) sampai hari ini masih mengeluhkan sisa bahan yang tak kunjung dibawakan oleh Tim Fasilitator Lapangan (TFL), untuk meneruskan pembangunan rumah mereka.
Wa ode Opo adalah salah satu penerima bantuan bedah rumah mengungkapkan, bahwa pembangunan rumahnya terkendala akibat minimnya jumlah material yang diterimanya.
“Beberapa bahan lain seperti semen, pasir dan batu merah telah saya beli pake uang pribadi, dan adapun bahan yang di bawakan dari TFL seperti seng 50 lembar, kayu 16 batang, daun pintu 1 buah dan beberapa kilo paku serta uang sebesar Rp 2,5 huta untuk biaya para pekerja, namun sisa bahan lainnya sampai saat ini tak kunjung dibawakan seperti yang telah dijanjikan,” ucapnya Jumat 1 Maret 2019.
Hal senada juga di sampaikan oleh Wa Apa, bahwa bahan yang diterimanya masih sangat jauh dari yang diharapkan. Bahkan, rumahnya sampai saat ini belum tersentuh tangan dari para pekerja, karena sebagian bahan yang dijanjikan belum diterima sekali.
“Cuman beberapa bahan saja yang di bawakan oleh pihak TFL, seperti seng, kayu, dan daun pintu beserta uang. Namun, papan yang dijanjikan tidak di bawakan sama sekali, rumah saya juga sampai saat ini belum saya bangun karena kekurangan bahan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Laode Ataludin selaku Plt. Kadis Perumahan dan Kawasan pemukiman Kabupaten Muna, bantuan BSPS yang masuk di Kabupaten Muna ada dua sumber dana, antara lain APBN dan DAK yang masuk dipostur APBD.
“Jadi terkait kegiatan BSPS yang ada di Jelurahan Napabalano, sumber dananya dari APBN dan kita di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman di Kabupaten Muna tidak bertanggung jawab langsung terhadap kegiatan tersebut. Untuk tanggung jawab kami hanya DAK, yang masuk di postur APBD dan itu hanya ada di Kecamatan Katobu,” jelasnya.
Untuk diketahui, di Kecamatan Napabalano sendiri penerima BSPS terdiri dari 40 Kepala Keluarga (KK), yang masing-masing terdiri dari 20 rumah di kelurahan Napabalano dan 20 rumah di Kelurahan Tampo, dengan nilai bantuan bahan sebesar Rp15 juta per KK.
(Phoyo/red)