TenggaraNews.com, KOLAKA – Stok antiseptic atau pembersih tangan (Hand Sanitizer) mulai langka di pasaran. Di Kabupaten Kolaka, sejumlah pusat pembelanjaan bahkan apotek sudah tak memiliki lagi stok hand sanitizer.
Situasi nasional bahkan dunia saat ini, yang tengah diserang dengan wabah virus corona atau corona virus desease (Covid 19), merupakan penyebab langkahnya stok hand sanitizer.
Atas kondisi tersebut, Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, melalui Program Studi (Prodi) Kimia dan Farmasi memutuskan untuk memproduksi hand sanitizer secara mandiri.

Ketua Prodi Kimia dan Farmasi USN Kolaka, Dian Permana menjelaskan, untuk mengantisipasi kelangkaan hand sanitizer, sejumlah mahasiswa dan dosen di Prodi yang dipimpinnya itu memutuskan untuk membuat antiseptik atau pencuci tangan. Hal tersebut sesuai dengan arahan dan dukungan Rektor USN Kolaka, Dr. Azhari.
“Pembuatan hand sanitizer ini menjadi bentuk pengabdian USN kepada masyarakat Kolaka, dengan cepat tanggap meminimalisir penyebaran virus corona di Kabupaten Kolaka, khususnya di lingkungan USN Kolaka ,” katanya, Kamis 18 Maret 2020.
Dian Permana menyebutkan, jumlah hand sanitizer yang telah diproduksi mencapai 300 botol untuk ukuran 60 ML.
“Kita menargetkan memproduksi hand sanitizer sebanyak 700 botol,” jelasnya.
Produksi awal ini, lanjutnya, baru bisa sebanyak 300 botol adanya keterbatasan bahan baku. Pihaknya menargetkan bisa memproduksi 700 botol hand sanitizer.
“Untuk tahap awal, kami baru bisa memproduksi 300 botol. Kita masih tunggu bahannya tiba untuk produksi selanjutnya,” ujar Dian.
Dia juga menambahkan, hand sanitizer ini bakal dibagikan secara gratis kepada para dosen, tenaga kependidikan, serta masyarakat di sekitar kampus USN Kolaka.
“Karena jumlahnya terbatas, sehingga pembagiannya juga masih terbatas juga,” tambahnya.
Menurut Dian, hand sanitizer yang diproduksi oleh USN Kolaka telah menyesuaikan dengan standar yang dianjurkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga Ia memastikan antiseptik tersebut cukup aman untuk digunakan masyarakat.
Laporan: Deri