TenggaraNews.com, KENDARI– Pasca lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M, harga ayam potong di pasar tradisional Kota Kendari, masih terbilang mahal. Kisaran harganya Rp 65 ribuper ekor dengan berat sekitar 2 Kg.
Selain karena mahal, pantauan di pasar masih banyak pedagang ayam potong belum berjualan karena tidak ada pasokan ayam dari peternak. Kalaupun ada pasokan, harganya masih sangat mahal.
Minimnya pasokan ayam dari luar Sultra, menjadi penyebab masih mahalnya harga ayam potong. Ayam potong yang kini dijual para pedagang, merupakan pasokan dari peternak ayam lokal Sultra.
“Kalau ayam potong dari Sulawesi Selatan masuk Kendari, pasti harga mulai turun lagi,” kata Amir salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Panjang yang terletak di Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari pada Rabu, 17 April 2024.
Harga Rp 65 ribuper ekor, menurutnya, masih terbilang mahal. Sebab bobot ayam tersebut hanya sekitar 2 Kg. Padahal sebelum lebaran, harga Rp 65 ribu per ekor biasanya sudah mencapai 3 Kg.
“Ini kan ayam lokal Kendari, jadi begini harganya. Tapi kalau ayam dari Selatan masuk pasar Kendari, pasti peternak ayam lokal mengikut harga dari Selatan,” jelasnya.
Pantauan di Pasar Panjang yang berada di Jalan Sorumba ini, masih ada pedagang ayam potong hanya menghabiskan stok ayamnya yang tersisa sebelum lebaran Idul Fitri.
“Belum ada ayam potong yang baru masuk pak. Kami hanya menghabiskan stok yang ada saja,” ujar Daeng salah seorang pedagang ayam potong.
Laporan : Uciyana
Editor : Rustam