TenggaraNews.com, JAKARTA – Pasca Pleno I PB HMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) seperti sedang kena terjangan ombak yang sangat dahsyat. Adanya dugaan skandal amoral yang dilakukan oleh Saddam selaku Ketua Umum PB HMI, membuat Kader organisasi kepemudaan tersebutbbanyak yang resah. Berkembangnya tuduhan itu menimbulkan sejumlah pro dan kontra.
Ada yang berbendapat bahwa itu hanya tuduhan untuk memenuhi kepentingan politik beberapa orang yang terbuang dari PB HMI, dan ada yang berpendapat bahwa itu adalah benar, dan Saddam sebagai Ketum harus segera mundur dari jabatannya. Alhasil, perpecahan dikalangan kader HMI juga semakin tinggi, saling menjatuhkan dan saling menyudutkan.
Beberapa HMI-Wati dari daerah-daerah juga mulai ikut menyeret – nyeret Ketum Kohati PB HMI, Siti Fatimah (Sifa) Siagian. Banyak yang menyatakan bahwa Sifa selaku Ketum Kohati PB HMI dianggap tidak berani mengambil sikap, untuk membantu memberi penerangan terhadap HMI -Wati se-Indonesia terkait persoalan ini.
Kini, banyak Kader HMI – Wati yang menanyakan dimana visi tegas yang di janjikan Sifa saat Munas Ambon. Beberapa HMI – Wati mengakui telah mencoba berkomunikasi langsung kepada Sifa untuk meminta sikap selaku Ketua Umum Kohati PB HMI. Hingga akhirnya Sifa angkat bicara melalui rilisnya.
“Saya selaku Ketum PB Kohati Pasti akan menerima masukan dari teman – teman, saya juga memohon maaf jika saya dirasa kurang tegas dan responsif. Terkait kasus Amoral yang di tuduhkan kepada Ketum Sadam, saya ingin menyampaikan, bahwa secara konstitusional Kohati tidak memiliki kewenangan untuk menangani permasalahan ini, namun kita memiliki hak meyampaikan keberatan – keberatan kita terhadap masalah yang terjadi kepada pihak yang memiliki kewenangan menangani masalah ini yakni MPK PB HMI. Dan kabarnya kemarin MPK sudah menggelar rapat untuk mencari solusi penyelesaian masalah ini, namun Ketum PB HMI tidak hadir dalam rapat itu, sementara kehadirannya sangat penting guna dimintai penjelasan,” ujarnya, Jumat 28 Desember 2018.
Sifa menbahkan, dirinya juga sebenarnya heran dengan beberapa pengurus yang mengatakan ingin menjaga nama baik HMI, namun tindakan mereka malah tidak menunjukan menjaga. Hari ini, permasalahan tersebut sudah sampai kepada adik-adik komisariat, secara pribadi Ia juga berharap agar Sadam segera menyelesaikan masalah ini. Jika memang fitnah, maka sampaikanlah secara langsung kalau ini adalah Fitnah, dan sama – sama mendukung Ketum Sadam untuk memburu pelaku fitnah, karena sudah membuat keresahan kader HMI dan mencemarkan nama baik organisasi.
“Namun, jika tuduhan itu adalah benar maka Ketum sadam juga harus berani bertanggung jawab atas semua perbuatannya, demi menjaga nama baik himpunan ini. Karena kita sama – sama tau, Ketum Sadam pernah menyampaikan bahwa mari kita jaga himpunan ini seperti kita menjaga Ibu kita sendiri. Saya yakin kita semua tidak mau mejatuhkan ibu kita sendiri,” tambahnya.
Selain karena sudah terkumpulnya bukti foto – foto perbuatan asusila yang dianggap dilakukan oleh Ketum PB HMI itu, banyak juga yang beranggapan dengan diamnya Saddam dapat disimpulkan bahwa yang dituduhkan kepadanya itu adalah benar adanya. Karena Ketum tersebutbdikenal sebagai orang yang responsif terhadap masalah – masalah sosial. Biasanya sigap mengklarifikasi isu yang dianggap membuat kegaduhan masyarakat apalagi keluarga besar HMI. Namun banyak yang berfikir kali ini ada yang janggal dengan Sadam, mengapa tidak segera membuat video atau press release untuk menangkis permasalahan ini kalau memang hanyalah isu semata.
“Intinya, hari ini saya berharap kita semua berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu adalah salah, Saya juga berharap agar kita semua tetap istiqomah untuk menjaga marwah himpunan yang kita cintai ini (HMI),” pungkas Ketum Kohati PB HMI. (MIP)