TenggaraNews. com, WAKATOBI – Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Wangi-wangi Selatan Anita, akui membagi-bagikan uang Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada para guru di sekolahnya.
Hal itu diakunya atas inisiatif sendiri. Uang yang dibagikan tersebut merupakan sisa anggaran kegiatan BOS di sekolahnya.
” Inisiatif sendiri saja itu karena pertimbangannya kemanusiaan, kemudian jumlahnya itu bervariasi. Kenapa jumlahnya bervariasi itu karena itu berdasarkan kinerjanya, kalau banyak kegiatan yang dia ikuti, maka sudah pasti akan banyak yang dia terima, karena mengingat itu kalau misalkan jumlah penerimanya itu artinya kita lakukan pembagiannya yang aktif dan yang tidak aktif itu. Dampaknya ke guru yang rajin itu mungkin dia akan berpendapat tidak perlu saya ikut-ikuti kegiatan sama juga penggunaanya, ” akui Anita Kepsek SMP 3 Wangsel, Sabtu 27 Desember 2025.
Tidak semua guru mendapat pembagian dari sisa dana Bos itu, hanya guru-guru yang aktif mengikuti kegiatan.
Di tempat yang sama, Bendahara Sekolah SMP 3 Wangsel Nurhasanah, membenarkan bagi-bagi uang sisa dana kegiatan Bos tersebut. Metode pembagian sisa uang tersebut masing-masing guru yang menerima bertandatangan.
” Misalnya itu sisa kegiatan, itu saya laporkan ke kepala sekolah bahwa sekian yang tersisa bagaimana?, Karenakan tugas saya sebagai bendahara itu membayar dan menyalurkan tetapi kan atas kebijakan kepala sekolah kalau sudah disetujui dan di ini baru saya bayarkan dan salurkan, ” ujar Nurhasanah Bendahara SMP 3 Wangsel.
Meski menyadari kebijakannya membagi-bagikan uang sisa kegiatan dana Bos itu salah, Anita juga meyakini bahwa pembagian sisa anggaran Bos tidak hanya terjadi disekolahnya, namun juga terjadi disekolah lainya.
Siswa SMP Negeri tiga Wangsel berjumlah 411 siswa yang terdaftar di dapodik dengan nilai Bos sebanyak Rp.547.800.000,00 pada tahun 2025.
Laporan : Syaiful
Editor : Tam