TenggaraNews.com, KENDARI – Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK RI yang diduga melibatkan calon gubernur (Cagub) Sultra nomor urut 2, Asrun dinilai akan berdampak besar pada tingkat keterpilihan mantan Wali Kota Kendari itu, di Pilgub Sultra yang akan dihelat Juni 2018 mendatang.
Pengamat Politik UHO Kendari, Eka Suaib mengungkapkan, secara elektoral jelas sangat mempengaruhi untuk tingkat keterpilahan Asrun dan Hugua, karena yang ditangkap merupakan calonnya. Dimana, yang bersangkutan adalah jantung dan penyokong kuat dari kandidat tersebut.
Tertangkapnya Asrun, kata dia, juga menjadi momentum bagi seluruh masyarakat bumi anoa, untuk melakukan refleksi bahwa persoalan kepemimpinan harus benar-benar bersih.
“Secara politik sangat disayangkan, karena Asrun merupakan salah satu kader terbaik Sultra. Tapi, kita masih menunggu proses-proses di aparat penegak hukum, tentunya dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah,” beber Eka Suaib.
Secara politis, lanjutnya, pencalonan sudah tak akan tergantikan ketika KPU sudah menetapkan. Hanya saja, dipastikan penampakan tersebut akan memberikan dampak besar terhadap proses politik, yang saat ini tengah dilakoni Ketua DPD PAN Kota Kendari ini.
“Tapi, tentunya kita juga memberikan kesempatan kepada aparat hukum untuk bekerja, tanpa ada tendensi-tendensi politisasi,” jelasnya.
Menurut Eka, waktu yang tersisa menuju puncak Pilgub Sultra bukanlah waktu yang singkat ataupun cepat, sehingga sudah pasti akan ada calon yang akan diuntungkan dengan proses hukum ini.
Parahnya lagi, Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) yang tak lain adalah putra Asrun juga ikut tertangkap KPK, sehingga posisi sang ayah secara politis menjadi semakin lemah.
Laporan: Ikas Cunge