TenggaraNews.com, JAKARTA – Media sosial sedang viral seorang wanita bernama Pamelia asal Australia, yang curhat bahwa ia mengidap kondisi langka.
Kondisi yang dialami yaitu gigantomastia, yang membuat payudaranya membesar dan belum berhenti tumbuh. Selama delapan bulan payudaranya tumbuh selebar 14 sentimeter (cm). Selain itu lingkar dadanya juga membesar dari 100 cm menjadi 130 cm.
Kondisi gigantomastia itu membuat Pamelia merasa tidak nyaman. Pasalnya ia sering mengalami sakit punggung, sakit leher, sakit bahu, dan terasa berat, seperti dilansir dari laman halodoc.com pada Sabtu, 11 Februari 2023.
Pertumbuhan payudara yang disebabkan gigantomastia biasanya terjadi dalam waktu cepat dan tidak proporsional. Namun jaringan yang menyebabkan pembesaran payudara hampir selalu jinak alias bukan kanker.
Penyebab Seseorang Mengalami Kelainan Gigantomastia
Gigantomastia ditandai dengan:
Payudara yang memiliki kelebihan minimal 1,8 kilogram jaringan payudara.
Jaringan payudara berlebih setara dengan lebih dari 3 persen dari total berat badan tubuh.
Hingga saat ini belum diketahui gigantomastia dapat terjadi di dalam tubuh. Namun ahli mencurigai kondisi tersebut dipicu oleh genetika dan meningkatkan kepekaan terhadap hormon wanita, seperti prolaktin atau estrogen. Bagi sebagian wanita, gigantomastia terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas.
Pembesaran payudara juga bisa terjadi selama masa pubertas, kehamilan, atau karena minum obat tertentu. Selain itu, ahli menduga gigantomastia kemungkinan dipengaruhi oleh:
Perubahan hormon, seperti saat pubertas atau kehamilan.
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti penicillamine atau bucillamine.
Kondisi autoimun, seperti lupus atau radang sendi.
Obesitas ekstrem.
Genetika.
Sementara itu, gigantomastia dibedakan dalam beberapa jenis. Jenis tersebut berkaitan dengan peristiwa yang mungkin memicu kondisi tersebut. Beberapa jenis gigantomastia yaitu:
Gigantomastia gestasional, atau yang dipengaruhi kehamilan dan berlangsung selama kehamilan. Jenis ini diduga dipicu oleh hormon kehamilan, biasanya pada trimester pertama. Melansir Healthline, kondisi ini hanya terjadi dalam 1 dari setiap 100.000 kehamilan.
Gigantomastia yang dipicu oleh pubertas. Kondisi ini terjadi selama masa remaja, yaitu antara usia 11 hingga 19 tahun. Kemungkinan juga dipicu oleh hormon seks.
Gigantomastia yang dipengaruhi oleh obat. Pembesaran payudara dapat terjadi setelah minum obat tertentu. Umumnya disebabkan oleh obat penicillamine, yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, penyakit wilson, dan cystinuria.
Gigantomastia idiopatik yang terjadi secara spontan dan tanpa penyebab yang jelas. Ini adalah jenis gigantomastia yang paling umum terjadi.
Gejala Utama Gigantomastia yang Perlu Dikenali
Gejala utama gigantomastia yaitu pertumbuhan jaringan payudara berlebih pada satu payudara (unilateral) atau kedua payudara (bilateral). Pertumbuhan dapat terjadi secara perlahan selama beberapa tahun. Namun pada beberapa wanita, pertumbuhan payudara dapat terjadi dengan cepat, hanya dalam beberapa hari atau minggu.
Sementara itu, gejala gigantomastia lainnya meliputi:
Nyeri payudara (mastalgia).
Nyeri pada bahu, punggung, dan leher.
Kemerahan, gatal, dan terasa hangat pada payudara.
Postur tubuh yang buruk.
Infeksi atau abses.
Hilangnya sensasi puting.
Masalah nyeri dan postur tubuh biasanya disebabkan oleh kelebihan berat payudara.
Bisakah Gigantomastia Diobati?
Pengobatan untuk mengatasi gigantomastia tidak bisa hanya satu pilihan prosedur. Kamu dan dokter perlu mendiskusikan semua pilihan pengobatan dan memperhitungan risiko dan manfaatnya masing-masing.
Penanganan gigantomastia juga tergantung pada tingkat keparahan gejala dan ukuran payudara. Dokter mungkin merekomendasikan operasi pengecilan payudara atau pengobatan untuk mengatasi gigantomastia. Dalam kasus gigantomastia yang terjadi secara berulang atau parah, dokter mungkin merekomendasikan mastektomi.
Mastektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat jaringan payudara yang berlebih, dengan begitu ukuran payudara dapat diperkecil. Namun penanganan ini membawa risiko, sebaiknya diskusikan dengan dokter secara matang.
Selain pembedahan, gigantomastia juga dapat diobati dengan obat-obatan tertentu, untuk menghentikan pertumbuhan jaringan payudara. Dokter mungkin akan meresepkan salah satu obat berikut:
Tamoxifen
Medroksiprogesteron.
Danazol
Bromokriptin
Terkadang gigantomastia dapat diatasi hanya dengan konsumsi obat di atas. Namun pada kasus lainnya, pengidap perlu mengkombinasikannya dengan operasi pengecilan payudara.
Itulah yang perlu diketahui tentang gigantomastia. Jika kamu memiliki kondisi serupa, sebaiknya segera kunjungi dokter. Kamu bisa membuat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
Laporan : Rustam