Tenggara News
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami
No Result
View All Result
Tenggara News
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home Nasional

Kelestarian Keanekaragaman Hayati Terganggu, Berdampak Buruk Pada Manusia

Redaksi by Redaksi
October 14, 2022
in Nasional
0
1
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

You Might Also Like

Tahun 2023 Berpotensi Kemarau Panjang, BNPB Siapkan Strategi

Hari Senin Cuti Bersama Imlek Wajib Bagi ASN, Swasta Tidak Wajib

Pemerintah Diminta Prioritaskan Keberangkatan Haji bagi Lanjut Usia

Museum Kavaleri Indonesia akan Menempati Bangunan Cagar Budaya Bandung

Smiley face

TenggaraNews.com, JAKARTA – Semua pemangku kepentingan di Indonesia diserukan untuk berkolaborasi mengoptimalkan potensi keanekaragaman hayati yang sangat besar, sebagai penggerak perekonomian, kesejahteraan masyarakat, sekaligus juga sebagai modal untuk memperkuat konservasi.

Demikian dipaparkan oleh pakar biologi Prof Jatna Supriatna saat memberikan kuliah tunggal Widjojo Nitisastro Memorial Lecture (WMNL) 2022, yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang ke-32 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Presiden RI ke-11 Profesor Boediono.

Jatna memaparkan, diperkirakan ada 300 ribu jenis satwa liar ada di Indonesia, mencapai 17% dari seluruh satwa yang ada di dunia. Padahal, luas Indonesia hanya 1,3% dari luas dunia.

Satwa Indonesia juga sangat unik karena berasal dari Benua Asia dan Australia, serta peralihan- peralihan sehingga ada kawasan yang disebut Wallacea dimana satwanya campuran. “Ini adalah anugerah yang harus dikelola dan dimanfaatkan,” katanya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan misalnya dengan mengembangkan ekowisata berbasis keanekaragaman hayati. Hal ini sudah dilakukan di beberapa titik. Misalnya wisata melihat orangutan habitat aslinya seperti di Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Gunung Palung, Taman Nasional Leuser bahkan yang dikelola oleh masyarakat di Tangkahan Sumatera Utara.

Setiap wisatawan harus membayar tarif sekitar 60-100 dolar AS per hari kunjungan, dengan biaya paket wisata bisa mencapai 2.500 dolar AS per kunjungan dengan amenitas, tranportasi dan pemondokan.

“Keanekaragaman hayati seharusnya jangan dilihat sebagai penghalang tapi sebagai opportunitas,” kata Jatna.

Jatna membandingkan di negara lain, melihat primata endemik lebih mahal lagi. Di Rwanda, tarif melihat gorila mencapai 120 dolar AS sementara di Malaysia tarif melihat orangutan  juga di atas 100 dolar AS.

“Indonesia juga harus bisa memanfaatkan karena kita punya (spesies) primata paling banyak nomor 3 di dunia selain kita mempunyai 3 species orangutan,” kata Jatna yang namanya diabadikan pada salah satu primata yaitu Tarsius supriatnai yang berada di Provinsi Gorontalo.

Smiley face

Menurut Jatna dengan memanfaatan potensi keanekaragaman hayati, berarti perekonomian akan bergerak dan dana yang dibutuhkan untuk melestarikan hutan dan konservasi keanekaragaman hayati akan tersedia lebih banyak.

Jatna mengajak para ahli biologi di Indonesia untuk juga bersinergi dengan ahli ilmu ekonomi, sehingga bisa mencari pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk perekonomian demi kelestarian.

Dia memperingatkan, jika kelestarian keanekaragaman hayati tergangggu maka kestabilan dan keseimbangan ekosistem akan goyah yang bisa berdampak buruk pada manusia. Jatna memberi contoh pada peningkatan konsumsi kalong di Sulawesi. Jika dulu sumber pasokan kalong hanya di Sulawesi Utara, kini kalong harus dicari hingga ke seluruh dataran Sulawesi.

“Padahal kalong adalah inang yang baik untuk penyakit zoonosis, termasuk Covid,” kata Jatna.

Ketua AIPI Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, pandemi Covid ikut memicu tumbuhnya kesadaran akan pentingnya keutuhan lingkungan. Masyarakat pun kini semakin banyak yang beralih dari yang mengambil kayu ke usaha-usaha yang terkait dengan menjaga hutan, misalnya ekowisata dan jasa lingkungan.

Dia mengatakan, dalam pelestarian lingkungan dan ekosistem penting menerapkan prinsip memanusiakan manusia dan menjadikan manusia sebagai subyek “Manusia adalah bagian dari solusi mengelola kondisi alam dengan penuh tanggung jawab,” katanya.

Sementara itu Ketua Komite Humas dan Kerja Sama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Sugijanto mengatakan pelaku usaha kehutanan bisa melaksanakan model bisnis multiusaha kehutanan untuk memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati.

Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan pelaksanannya, perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) bisa melaksanakan usaha ekowisata tanpa harus mengurus izin baru lagi.

“Mega biodiversitas sekaligus kekayaan ekologi Indonesia adalah hadiah terbesar kedua bagi bangsa Indonesia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, setelah hadiah kemerdekaan, yang seharusnya kita syukuri kemudian kita kelola sebaik-baiknya dengan semangat budaya  keilmuan unggul, untuk mengangkat kemakmuran rakyat Indonesia dimana saat ini cukup banyak anak bangsa yang masih terjebak oleh kemiskinan dan tingkat pendidikan serta budaya literasi yang rendah,” tutupnya.

 

Laporan : Lina

Previous Post

Ini Enam Cara Menghilangkan Bopeng

Next Post

Bocah 7 Tahun di Mubar Tewas Jatuh ke Dalam Sumur

Redaksi

Redaksi

Related News

Tahun 2023 Berpotensi Kemarau Panjang, BNPB Siapkan Strategi

Tahun 2023 Berpotensi Kemarau Panjang, BNPB Siapkan Strategi

by Redaksi
January 23, 2023
0

TenggaraNews.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan strategi pencegahan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Ini dilakukan sebab...

Hari Senin Cuti Bersama Imlek Wajib Bagi ASN, Swasta Tidak Wajib

Hari Senin Cuti Bersama Imlek Wajib Bagi ASN, Swasta Tidak Wajib

by Redaksi
January 21, 2023
0

TenggaraNews.com, JAKARTA - Tahun Baru Imlek 2023 Masehi atau 2574 Kongzili, akan dirayakan pada Minggu, 22 Januari 2023. Meski hari...

Pemerintah Diminta Prioritaskan Keberangkatan Haji bagi Lanjut Usia

Pemerintah Diminta Prioritaskan Keberangkatan Haji bagi Lanjut Usia

by Redaksi
January 19, 2023
0

TenggaraNews.com, JAKARTA - Pemerintah diminta memprioristakan keberangkatan ibadah haji bagi warga negara Indonesia yang berumur di atas 65 tahun atau...

Museum Kavaleri Indonesia akan Menempati Bangunan Cagar Budaya Bandung

Museum Kavaleri Indonesia akan Menempati Bangunan Cagar Budaya Bandung

by Redaksi
January 17, 2023
0

TenggaraNews.com, JAKARTA - Museum Kavaleri Indonesia yang akan dibangun di wilayah cagar budaya Bandung harus bernuansa natural, alami dan “green”....

Next Post
Bocah 7 Tahun di Mubar Tewas Jatuh ke Dalam Sumur

Bocah 7 Tahun di Mubar Tewas Jatuh ke Dalam Sumur

Bahri Bentuk Tim Pengawasan Distribusi Migas

Bahri Bentuk Tim Pengawasan Distribusi Migas

Trending News

Korban Meninggal Bertambah, Mahasiswa Teknik Hembuskan Nafas Terakhir Usai Operasi

Korban Meninggal Bertambah, Mahasiswa Teknik Hembuskan Nafas Terakhir Usai Operasi

September 27, 2019
Ayah Randi: Kasihan Anaku, Saya Pikir Dia yang Akan Mandikan Jenazaku

Ayah Randi: Kasihan Anaku, Saya Pikir Dia yang Akan Mandikan Jenazaku

September 27, 2019
Tiba-tiba Dicerai Istri, Suami Milyarder di Wakatobi Jadi Melarat

Tiba-tiba Dicerai Istri, Suami Milyarder di Wakatobi Jadi Melarat

September 17, 2019

About

The best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc.

Categories

  • ADVETORIAL
  • crime & Justice
  • Daerah
  • Education
  • Ibukota
  • Kombis
  • Komunitas
  • Kongres PAN
  • Nasional
  • News
  • Operation
  • OPINI
  • Perempuan dan Anak
  • Politic
  • Politika
  • Ramadhan Story
  • TNC Edukasi
  • TNC Health
  • TNC Inspiration
  • TNC Sportainment
  • TNC TV
  • Uncategorized
  • Veteran

Tags

#Ali Mazi #Asrun #Basarnas #Bombana #Demo #DPR RI #Gerindra #Golkar #HMI #Hugua #Jakarta #Jakarta Barat #JIC #Kendari #Kolaka #Konawe #Konkep #Konsel #konut #Korupsi #KPU #Kriminal #Muna #Narkoba #Opini #Pariwisata #PDIP #Pemkot #Pilcaleg #Pilgub #Pilgub Sultra #Politik #Polres #polres muna #Rusda Mahmud #Sjafei Kahar #Sultra #Tambang #Teguh Setyabudi #tenggaranews #Tenggaranews.com #TNI #VDNI #Wakatobi Virus Corona

Recent Posts

  • Kader Yakini Popularitas dan Keterpilihan Lukman Abunawas Lebih Tinggi Dibandingkan Figur Lain
  • Gubernur Ali Mazi Lantik Pengurus Kerukunan Keluarga Buton Baubau   Kendari
  • Purchase Now
  • Features
  • Demos
  • Support

© 2022 Tenggara News – Portal Media Online Sulawesi Tenggara

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami

© 2022 Tenggara News – Portal Media Online Sulawesi Tenggara