TenggaraNews.com, MUNA – Waode Ndoeno (60), warga Lorong Nggea, Desa Bolo, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna tidak dapat menahan rasa sakit setelah digigit dan dililit ular jenis sanca saat hendak ke kebun miliknya sekira pukul 19.00 Wita, Minggu 28 Juli 2019.
Ditemui jurnalis TenggaraNews.com di RSUD Kabupaten Muna, Ibu rumah tangga (IRT) ini menceritakan kronologi yang dialaminya. Saat itu, Ia bersama suaminya berjalan kaki menuju kebun yang berjarak sekitar 700 meter dari kediamannya, di tengah perjalanan, tiba-tiba saja seekor ular yang cukup besar melilit dari kaki sampai ke leher. Untungnya, suami korban yang tidak begitu jauh darinya sigap membantu istrinya dari cengkraman ular.
“Duami saya (Laode Heto, red) saat itu di depan, dia jalan duluan sambil memikul air jaraknya tidak jauh dari saya, namun tiba-tiba ular mematok kaki kananku kemudian melilit sampai ke leherku, spontan saja saya berteriak lalu suamiku menghampiriku dan menyuruh saya berbaring di tanah, lalu mencoba melepaskan lilitan tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, wanita sembilan anak itu mengatakan, bahwa ular yang melilitnya lebih besar dari ular yang pernah menelan Almarhumah Wa Tabe, bahkan sebelum kejadian menimpanya, seekor anjing miliknya pernah ditelan ular sekitar dua puluh hari yang lalu.
“Ularnya tidak sempat dibunuh, karena suamiku panik melihat saya,” ungkap Waode Ndoeno.
Dari pantauan Tenggaranews.com, saat ini korban masih terbaring di UGD RSUD Kabupaten Muna, dan masih dalam keadaan sadar. Sementara di bagian kaki kanannya terdapat luka dengan sembilan jahitan.
Laporan: Phoyo
Editor: Ikas