TenggaraNews.com, KENDARI – Sejak pertama kali di gagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur), program pertanian organik terus dimaksimalkan. Olehnya itu, Pemkab Butur menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO).
“MoU ini merupakan landasan kebijakan untuk pelaksanaan program pertanian organik, yang juga terintegrasi dengan beberapa sub sektor, yakni perikanan, perkebunan dan peternakan,” Abu Hasan, Rabu 30 Oktober 2018.
Lebih lanjut, Bupati Butur ini menjelaskan, pihak UHO juga akan bekerja sama dengan Pemkab Butur untuk melaksanakan riset dan pemeliharaan terhadap hasil pengolahan, hingga branding produk yang dihasilkan melalui program pertanian organik tersebut.
“Jadi harus ada riset dan pemeliharaan didalamnya, termasuk bagaimana pengolahan hasil, asistensi penggunaan alat produksi, hingga branding dengan kualitas yang baik,” jelasnya.
Disebutkan Abu Hasan, adapun Komoditas unggulan program pertanian organik Kabupaten Butur yang terintegrasi dengan beberapa subsektor yakni cokelat, jambu mete, kelapa dan cengkeh.
“Untuk komoditas perikanan tangkap dengan hasil tangkapan tuna, meliputi daerah teluk Kendari hingga wilayah lepas laut Banda yang berhadapan dengan pesisir Butur,” tambahnya.
Sementara untuk sektor peternakan yang berada di sebaran wilayah Butur, diperoleh dari bantuan Kementerian peternakan yakni 120 ekor sapi ternak. (Ikas)