TenggaraNews.com, KENDARI – Penerapan upaya khusus (Upsus) di bidang tanaman pangan dan peternakan terus digenjot Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini merupakan tekad pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan tahun ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir mengatakan, dalam meningkatkan komoditi saat ini ada dua program Upsus yang diterapkan. Yakni peningkatan tanaman pangan dan peternakan, meliputi pengembangan di bidang tanaman pangan, diantaranya produksi padi, jagung dan kedelai. Sedangkan dibidang peternakan
yakni produksi sapi.
“Saat ini kami sedang meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Sedangkan di bidang peternakan upsus yang kami genjot yakni peningkatan produksi populasi sapi, melalui program sapi indukan wajib (Siwab),” ujarnya, Kamis 7 Juni 2018.
Lebih lanjut, Muhamad Nasir menjelaskan, melalui Upsus ini diharapkan ke depan tidak saja untuk meningkatkan nilai surplus. Namun kualitas yang baik sudah bisa ekspor di masa mendatang. Selain itu juga bisa menekan impor daging.
“Terutama kalau sapi kita melakukan sedemikian rupa, agar bisa menekan impor daging. Memang pemerintah kemudian
menanggulangi kelangkaan daging dan sudah mengimpor daging kerbau dari india,” jelasnya.
Ditambahkannya, target jangka panjang Pemprov melalui program nasional bukan hanya swasembada atau surplus, tapi harus bisa mengekspor. Thailand dan Vietnam bisa mengimpor karena sistem mereka sudah tertata, sehingga bisa memproduksi beras yang berkualitas baik, selain untuk kebutuhan lokal ataupun penduduk daerahnya, juga bisa melakukan ekspor.
Nasir mengungkapkan, sebelumnya Sultra pernah berada diurutan ke empat sebagai penyuplai. Jadi untuk bisa mengulang kembali sejarah tersebut, pihaknya akan terus berusaha memenuhi target.
“Kita hanya bisa mencukupi 40 persen dari kebutuhan secara nasional,” ungkapnya.
Olehnya itu, saat ini pihaknya tengah memberikan perhatian khusus terhadap peternakan. Melalui Upsus, sapi indukan wajib bunting dan inseminasi buatan maupun inseminasi kawin alam. Pemerintah mengharapkan populasi sapi bisa naik secara signifikan.
Target tersebut, kata dia, bisa tercapai apabila seluruh stakeholder dapat bersinergi dengan baik.
“Dimanapun, pembangunan tidak bisa berjalan sendiri, kita bersinergi dengan PU pengairan, kehutanan, perdagangan, koperasi dan instansi terkait teknis lainnya,” tandasnya.
Laporan: Muhamad Isran