TenggaraNews.com, JAKARTA – Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia keliling di wilayah DKI Jakarta untuk melakukan patroli ke Puskesmas dan RSUD, memastikan bahwa pelayanan kesehatan tetap berjalan dan maksimal melayani warga selama libur lebaran. Hal ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya.
Ketua Rekan DKIJakarta, Martha Tiana Hermawan mengatakan, patroli kesehatan tersebut erawal pada tahun 2015 lalu, dimana pada saat libur lebaran banyak Puskesmas dan RSUD yang tidak maksimal melayani warga. Saat itu, terjadi 2 peristiwa yaitu warga Rawajati mengalami kontraksi begitu di bawa ke Puskesmas Kecamatan Pancoran, ternyata Puskesmas-nya tutup.
Pelayanan kesehatan yang buruk ini juga terjadi pada warga Cengkareng yang menderita stroke dan membutuhkan pertolongan segera, namun setelah 3 jam di IGD RSUD Cengkareng warga tersebut sama sekali tidak ditangani hingga akhirnya kritis dan meninggal dunia.
Naas saat itu warga Cengkareng yang berprofesi sebagai Hansip tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhir, tepat saat malam takbiran 2015.
“2015 itu benar-benar tahun yang buram, dimana pejabat kesehatan dari tingkat Puskesmas, RSUD, Sudin sampai Dinkes susah dihubungi,” jelas Tian, panggilan akrabnya.
Dia juga menambahkan, pada tahun 2015 juga terdapat kasus 20 pasien dipulangkan paksa oleh perawat di RSUD. Padahal, banyak pasien yang kondisinya sangat membutuhkan perawatan. Pasien-pasien ini dipaksa pulang setelah perawat membujuk pasien dengan alasan lebih baik lebaran kumpul di rumah, dan perawat juga mau kumpul di rumah saat lebaran.
“Akhirnya, jelang malam takbiran, sebanyak 11 pasien harus dibawa ke IGD karena mengalami drop saat di rumah,” ungkap Tian.
Untuk tahun 2019 Ini, dia menjelaskan bahwa Rekan Indonesia kembali membentuk tim patroli pelayanan kesehatan di 5 wilayah DKI Jakarta. Tim ini akan berkeliling ke Puskesmas kecamatan dan RSUD untuk memastikan bahwa pelayanan tetap buka selama libur lebaran.
“Selain untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap buka, tim patroli ini juga dapat berfungsi melakukan pendampingan kepada warga jika mendapat kesulitan di RSUD” papar Tian.
Ia mengatakan, bahwa tahun 2019 ini tim patroli Rekan Indonesia juga akan mengawasi penyelengara unit hemodialisa di RS. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pasti ada rumah sakit yang menghentikan pelayanan cuci darah saat lebaran. Ada yang mengganti hari, atau menambah shift.
“Ironisnya, ada RS yang meliburkan tanpa mengganti hari lain, alias si pasien kehilangan satu kali kesempatan cuci darah dalam minggu itu,” terang Tian
“Tentu saja hal ini berdampak buruk dan mengacam keselamatan pasien. Banyak pasien menerima begitu saja karena takut atau juga tidak tahu harus berbuat apa, jelas Tian.
Berikut call center tim patroli Rekan Indonesia :
1. DKI Jakarta, +628971442685.
2. Jaksel, +6285748953763 (WA dan SMS).
3. Jaktim, +6285714544435.
4. Jakbar, +6285811249179.
5. Jakpus, +6281574963762
6. Jakut, 0895620005153 (telp dan sms)
Laporan: Ikas