TenggaraNews.com, MUNA BARAT – Etnis Bajo yang bermukim di Pulau Tasipi, Tiworo Utara (Tirut) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memanfaatkan momen libur hari raya Idul Fitri 1440 H/2019 M, untuk rekreasi bersama keluarga di pesisir Tirut.
Kelihatannya memang sedikit aneh, bila etnis Bajo piknik di pantai. Sebab, sehari-hari mereka bergelut di laut. Bahkan dikenal sebagai pelaut ulung yang mampu mencapai Pulau Madagaskar dan Pulau Colombo.
Kebanyakan etnis Bajo menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Mereka terbilang sangat tangkas bila berada di lautan. Setiap hari, bahkan malam, mereka melaut untuk menangkap ikan. Kemudian hasil tangkapannya itu dijual demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Dihari libur lebaran, jurnalis TenggaraNews.com, menemui keluarga Sammang, salah satu warga bajo di Pulau Tasipi. Keluarga ini secara beramai-ramai menikmati suasana pantai.
Kali ini dia bersama keluarga besar memilih berlibur di Gosong Pasir (sapa) sekitar pulau Mansaringan, tepat berhadapan dengan wisata Pulau Indo.
“Disini kami sedikit jauh dari keramaian, anak-anak lebih bebas bermain, ibu-ibu mencari kerang dan tiram, sedangkan anak lelaki membakar ikan yang telah siap,” jelas Sammang.
Tidak hanya itu, Sammang juga menyajikan makanan favorit, yaitu dayah dititta. Makanan ini terbuat dari ikan mentah yang dicincang, tiram mentah hanya dengan dicampur air jeruk nipis dan cabai.
” Di sini juga kami rekreasi sambil memberikan pelajaran baik tentang alam kepada anak-anak. Mereka mulai menambah kosa kata baru mengenai nama-nama biota laut. Termasuk mengenal biota laut yang dilindungi,” katanya.
Laporan : Jhoni Bajo
Editor : Rustam