TenggaraNews.com, KENDARI – Meski kerap kali menyampaikan tuntutan ke pemerintah kota (Pemkot) Kendari, soal kondisi perdagangan di Pasar Sentral Wuawua yang sepi pembeli, namun hingga saat ini pemerintah belum juga memberikan solusi atas keluhan pada pedagang tersebut.
Para pedagang mensinyalir, keberadaan pasar tradisional di Kelurahan Bonggoeya atau eks Pasar Panjang, merupakan penyebab menurunnya income pelaku usaha yang mencoba peruntungan di pasar kebanggaan pemerintah tersebut.
Parahya lagi, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi dari pemerintah, maka bisa dipastikan pasar modern ini akan mati suri, karena pedagang memilih untuk keluar berdagang di tempat lain.
Walikota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) belum bisa berkomentar panjang lebar soal keluhan pedagang tersebut. Sekjen DPW PAN Sultra ini berjanji akan melakukan audiens atau bertatap muka bersama pedagang.
“Nanti yah kita lakukan audiens terlebih dahulu,” ujar ADP, saat ditemui di Kantor Wali Kota Kendari, Rabu 10 Oktober 2017.
Hanya saja, ADP belum mau menyebutkan agenda tatap muka bersama pedagang tersebut.
Pantauan TenggaraNews.com, banyak kios-kios yang ditinggalkan pedagang, karena sudah banyak pedagang yang pelan-pelan meninggalkan areal pasar modern tersebut. Bahkan, lorong-lorong pasar terlihat sepi dan gelap bagaikan rumah tak berpenghuni.
Lokasi parkiran yang cukup luas pun nampak lengang, disis kiri bangunan terlihat banyak lapak pedangan yang dibangun di lokasi parkiran namun tak digunakan pedagang untuk berjualan.
Pasalnya, mereka (pedagang) terancam bangkrut jika tetap berada di pasar tersebut. Apalagi, pedagang yang memiliki cicilan di bank harus berfikir dua kali, jika tetap bertahan di lokasi tersebut.
“Pembeli yang datang hanya dua saja, itu pun belum tentu mereka belanja. Padahal, harga lods mencapai rp 200 juta lebih,” jelas Yudi, salah seorang pedagang di Pasar Sentral Wuawua.
Hingga saat ini, pedagang masih menunggu sikap Pemkot Kendari dibawah kepemimpinan ADP, sebagai walikota yang baru saja dilantik tiga hari lalu. Mereka (pedagang) pun menggantungkan harapan baru pada sosok anak muda itu.
Laporan: Ikas Cunge