TenggaraNews.com, ANDOOLO – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) dianggap berhasil dalam menangani dan menanggulangi penyebaran covid-19, baik di awal penyebaran wabah maupun ketika tatanan kebiasaan hidup baru (New Normal) diterapkan di seluruh nusantara di tengah pandemi.
Keberhasilan yang dimaksud, yakni sukses memberlakukan sejumlah kebijakan, seperti penerapan protokol kesehatan dan penanganan kesehatan, stimulus percepatan dan pemulihan ekonomi dan penyaluran jaring pengaman sosial. Yang kesemuanya dirasakan langsung dampak positifnya oleh masyarakat luas.
Adapun detail program yang digulirkan ke tengah masyarakat, khususnya warga yang terdampak pandemi secara ekonomi diantaranya, Bansos Sembako, Bansos Tunai, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dan program prioritas lainnya, juga kebijakan inovasi daerah.
Karena tanggap, cepat dan tepat sasaran mengimplementasikan kebijakan tersebut diatas dalam menahkodai wilayah otoritanya, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) mengapresiasi dengan mengundang Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, ST.,MM menjadi pembicara Webinar dengan Tema ” Pengalaman Pemda Dalam Implementasi Kebijakan Penanganan Covid-19″.
Selain Bupati Konsel, webinar yang dipimpin Ketua Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (MDKIK) UGM, Prof Dr Muhadjir Darwin ini. Juga melibatkan Bupati Kepulauan Talaud (Provinsi Sulawesi Utara) Elly Engelbert Lasut, Bupati Mimika (Papua) Eltinus Omaleng, Bupati Fak-Fak (Papua Barat) Dr Mohammad Uswanas.
Dalam webinar di ruang rapatnya, Sabtu 29 Agustus 2020, Bupati Surunuddin menyampaikan bahwa pelaksanaan kebijakan penanganan wabah corona di Konsel fokus pada 6 (enam) bagian program kerja yakni, Gerakan Masyarakat Sehat dan Cerdas, Refocusing Anggaran, Bansos, Kebijakan Masa Pandemi, Penerapan New Normal dan Inovasi Daerah.
Dikatakannya bahwa sebelum covid menerpa, jauh sebelumnya Pemda Konsel telah memiliki strategi sekaligus bagian dari langkah antisipatif dengan menerbitkan Peraturan Daerah (Perda), khususnya dibidang kesehatan dan pendidikan yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2016, sehingga ketika pandemi melanda, masyarakat tidak panik menghadapi wabah karena terbiasa hidup sehat.
“Sebelum covid diumumkan, kita sudah gaungkan gerakan Konsel cerdas dan sehat ke masyarakat, yang dikuatkan dan dituangkan dalam Perda Nomor 32 Tahun 2013 tentang Mandara Mendidoha di bidang Kesehatan dan Pendidikan yang implementasinya berbasis desa dan lingkungan. Sehingga ketika wabah, masyarakat tidak takut dan tetap beraktifitas seperti biasa dengan penerapan ketat protokol kesehatan,” jelasnya lagi.
Menurutnya, kebebasan beraktifitas juga untuk menjaga ketahanan pangan dan dampak lesunya ekonomi ditengah pandemi. Namun Pemda tetap mengontrol dengan melakukan pengendalian penyebaran wabah melalui deteksi, tracing dan isolasi, seperti melakukan rapid test di pasar-pasar dan ruang publik lainnya.
Pada segi Refocusing bagian tindak lanjut perintah Presiden RI Joko.Widodo, lanjut Surunuddin, Pemda memprioritaskan pada penanganan kesehatan dan dampak ekonomi serta penyediaan jaring pengaman sosial (social safety net).
“Antisipasi dan penanganan wabah, kita jadikan rumah sakit Konsel sebagai rujukan covid-19, dengan menyediakan APD pada masa pandemi di tengah stok langka dan harga mahal, serta optimalisasi fasilitas dan tenaga kesehatan baik di RS hingga tingkat Puskesmas,”ungkapnya.
Sedangkan pada asfek jaring pengaman sosial, dirinya telah mendistribusikan Bansos sebanyak 54.263 paket sembako bagi masyarakat yang terdampak covid-19 di 25 kecamatan, dan sudah menyalurkan 17.219 BST Kemensos, BLT DD pada 336 Desa. Juga telah menyerahkan 200 paket sembako bantuan dari Pemerintah Provinsi Sultra kepada 60 KK yang melakukan isolasi mandiri.
Adapun kebijakannya dimasa pandemi, ia mengatakan, Pemda fokus mengoptimalkan pada sektor kesehatan, pertanian dan perdagangan. Dengan target pencapaian hasil di prioritas pada Ketahanan Pangan, Ketahanan Imun dan Ketahanan Iman. Sehingga Konsel tidak terdampak secara ekonomi, kesehatan dan tidak terjadi gejolak ditengah masyarakat.
“Sedangkan di masa new normal saya menerbitkan Perbup nomor 443.1/216 tentang panduan pencegahan dan penularan covid-19 dibidang pelayanan publik dan dibidang pendidikan,”tambahnya.
Menutup paparannya, dibidang inovasi daerah, mantan Ketua DPRD Konsel ini menyatakan bahwa untuk menghindari kontak langsung pengurusan perizinan, Pemda bekerjasama dengan sertifikat IOTENTIK berbasis email untuk supporting mekanisme penandatanganan dokumen pada Dinas Perizinan.
Selain itu, tandasnya, teranyar bersama TNI-POLRI bersinergi menghimbau secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus konsisten, disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker saat beraktifitas atau di ruang publik melalui pencanangan gerakan “Konsel Bermasker”.
Sementara itu, Ketua Prodi MKID, Prof Muhadjir di kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas kebijkan Pemda Konsel dalam mengantisipasi penularan wabah, sekaligus menyampaikan terima kasih atas informasi yang disampaikan, dengan harapan dapat bermanfaat bagi masyarakat, menjadi garda terdepan dan dijadikan pembelajaran bagi daerah lain cara penanganan yang jelas dan tepat sasaran agar pandemi dapat diantisipasi dan ditekan penularannya.
Seminar yang dimulai pukul 11.00 Wita tersebut, turut di hadiri Sekretaris Daerah Konsel, Ir. Drs. H. Sjarif Sajang, M.Si, Kepala Bagian dan sejumlah Pimpinan OPD lingkup Pemda Konsel.
Laporan : Rustam