Tenggara news. com, KENDARI – ratusan mahasiswa di Kendari, gelar aksi unjuk rasa di depan Polda Sultra pada Senin, 27 September 2022.
Diketahui tepat hari ini 27 September 2022,genap 3 Tahun mengenang tewasnya 2 mahasiswa universitas halu oleo ( UHO) Kendari yakni alm. Randi dan Yusuf yang di duga ditembak oleh oknum kepolisian saat aksi demontrasi pada 27 September 2019 lalu.
Salah satu kordinator aksi demo Ahmad Zulkarnain mengatakan bahwa pembunuhan kematian Yusuf dan Randi masih belum di ketahui sampai sekarang.
” Hari ini kami meminta pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan teman kita, yang dimana itu dilakukan oleh oknum kepolisian, “ujar Zulkarnain saat orasi di atas mobil penggeras suara.
Zulkarnain juga mengungkapkan kekesalanya terhadap pihak kepolisian yang selalu menghalangi dan menutupi kasus kematian Randi dan Yusuf yang sudah 3 Tahun lamanya di tunggu oleh teman mahasiswa.
” Kami minta pihak kepolisian melakukan transparansi dan keterbukaan serta tidak menutupi siapa yang diduga oknum pelaku pembunuhan randi masih bertugas dan bahkan tidak di proses, ” ungkapnya.
Sementara itu pihak kepolisian dari direktur kriminal hukum ( Direskrimum) I Wayan Riko Setiawan mengatakan bahwa kasus kematian yang menimpa Yusuf dan Randi merupakan kasus gelap.
” Kasus kematian Randi dan Yusuf itu kasus gelap, karena dalam penyelidikan harus ada bukti. Sedangkan dalam kasus ini hasil otopsi saja tidak ada. Bahkan saksi mata pun tidak ada, apakah dia ditembak atau terjatuh apa gimana, “ujar I Wayan.
I Wayan juga meminta pada mahasiswa agar segera memberikan bukti yang kuat, terkait dengan kasus meninggalnya Yusuf dan Randi.
” Oleh karena itu kami meminta pada teman – teman mahasiswa agar segera memberikan bukti ke kita, karena kami sudah memeriksa dari 19 saksi, dan hasilnya tidak ada bukti penembakan, ” pungkasnya.
Laporan : Munir