TenggaraNews.com, KENDARI – Tujuh Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada diSulawesi Tenggara menyatakan tarik diri, dari rencana aksi bela masyakakat Konawe Kepulauan (Konkep), terkait penarikan IUP Pertambangan di Konkep dan tindakan represif oknum Satpol PP bersama kepolisian, terhadap masa aksi beberapa hari lalu.
Dalam keterangan persnya, Koordinator BEM se-Sulawesi yang juga Ketua BEM Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Arsan Arsyad menyampaikan alasan dari ketujuh kampus tersebut tarik diri dari ajsi solidaritas yang rencananya akan dilakukan hari ini, Senin 11 Maret 2019.
Dijelaskannya, alasan mendasar penarikan tujuh BEM tersebut dari aksi solidaritas tersebut, karena ada kelompok tertentu yang mengatas namakan tujuh BEM di Kota Kendari tergabung dalam gerakan tersebut, hanya untuk meraih kepentingan yang di inginkan.
“Ini kan aksi bela hak warga Kepuluan Konkep dalam menuntut untuk mencabut IUP pertambangan di daerah tersebut, jadi kami (Semua BEM) harus masuk dalam struktur aksi, ini malah hanya satu kampus yang atas nama,” kesal Arsan.
Arsan Arsyad Menegaskan, jika ada yang mengatasnamakan bahwa tujuh BEM tersebut gabung dalam gerakan, maka itu adalah informasi hoax dan harus diperoses secara hukum.
Adapun ketujuh BEM yang resmi menarik diri dari rencana aksi tersebut adalah, BEM Unsultra, BM UMK, BEM STIE66, BEM Mandala Waluya, BEM STIMIK Bina Bangsa, BEM Unusra Dan BEM Poltekes.
(Sis/red)