TenggaraNews.com, PALEMBANG – Komisioner Ombudsman RI, Laode Ida menyampaikan keprihatinannya terhadap polemik pertambangan di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), yang saat ini kian memprihatinkan. Sebab, aksi bela Konkep yang digelar hari ini, Senin 11 Maret 2019 berlangsung ricuh dan banyak aparat serta mahasiswa yang mengalami luka-luka.
Olehnya itu, Laode Ida menyarankan kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi dan Bupati Konkep Amarullah agar segera mengambil sikap untuk menjawab tuntuan masyarakat.
Menurut dia, kepala daerah harus responsive menyikapi persoalan yang ada, agar tidak menimbulkan kericuhan yang berujung jatuhnya korban.
“Iya, memang dalam mengambil keputusan kepala daerah harus berhati-hati. Tapi, jangan lakukan pembiaran hingga polemik terus terjadi sampai jatuhnya korban,” ujar Laode Ida, kepada TenggaraMews.com.
Selain itu, kata dia, Gubernur bisa mengambil langkah inisiatif untuk duduk bersama para pemegang IUP, dan membahas terkait persaoalan yang saat ini kian mananas. Selanjutnya, hendaknya pemerintah bisa mengambil kebijakan yang memberikan manfaat untuk masyarakat dan lingkungan, bukan malah yang hanya menguntungkan bagi kelompok tertentu.
“Jangan melanjutkan suatu kebijakan yang berdampak serius bagi masyarakat dan lingkungan,” kata mantan Wakil Ketua DPD RI ini.
Dia juga menegaskan, polemik yang terjadi saat ini hendaknya menjadi pertimbangan serius bagi pemerintah, untuk memastikan tidak ada aktivitas pertambangan di Pulau Wawonii. Apalagi, baik dari aspek rencana strategis Pemprov Sultra maupun RTRW Pemprov dan Kabupaten Konkep, tidak ada peruntukan bagi sektor pertambangan di daerah tersebut.
“Sebenarnya, dengan adanya penolakan masyarakat yang dilakukan secara besar-besaran, sudah bisa menjadi alasan mendasar bagi pemerintah untuk mencabut IUP-IUP di Konkep,” tegas Laode Ida.
Dia juga menambahkan, kasus di Konkep ini hendaknya menjadi pelajaran serius bagi semua kepala daerah di Indonesia, agar tidak mengeluarkan kebijakan yang berdampak buruk terhadap masyarakat dan lingkungan.
“Khusus untuk di Sultra, Konkep ini bisa menjadi pembelajaran bagi Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana. Saya khawatir, apa yang terjadi di Pulau Wawonii ini bisa6 saja terjadi di Kabaena,” tambahnya.
Laode Ida berharap, agar pemerintah dan semua pihak serius menjaga pulau-pulau kecil dan kawasan pesisir. Jangan ada lagi aktivitas pertambangan dan kegiatan lainnya yang bisa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.
(Rus/red)