TenggaraNews.com, KONAWE SELATAN – Upaya penghadangan terhadap aktivitas PT. Gerbang Multi Sejahtera (GMS), terus dilakukan sekelompok orang. Bahkan, kelompok masyarakat tersebut menyampaikan permintaan mereka dihadapan Bupati Konsel, Surunuddin Dangga saat orang nomor satu di Konsel itu melakukan kunjungan kerja (Kunker), di Desa Sangi-sangi, Kecamatan Laonti, Jumat 9 Februari 2018 lalu.
Seperti yang dilakukan salah seorang oknum warga yang diketahui sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Laonti, Sardin yang tak segan-segan menyampaikan unek-uneknya. Sayangnya, pernyataan Kepala KUA tersebut disambut teriakan warga yang hadir, seraya menyebut yang bersangkutan pembohong.
Sardin mengaku, bahwa dirinya dan warga di Kecamatan Laonti sebenarnya sudah sejahtera, dengan hasil pertanian dan kelautan yang selama ini dijalani masyarakat setempat.
“Kami disini pak khususnya nelayan dan petani rumput laut, sebenarnya sudah sejahtera. Kami nelayan sekali memancing saja bisa dapat Rp 50 Juta dalam semalam, sedangkan petani rumput laut sekali panen Rp 100 Juta. Yang jadi maslah adalah hadirnya perusahaan tambang di desa kami, tentu akan sangat berdampak,” ungkapnya di hadapan Bupati Konsel.
Pernyataan Sardin sontak jadi bahan tertawaan para warga, karena menilai semua yang disampaikannya bagian dari upaya pembohongan publik, yang sengaja disampaikan kepada Bupati Konsel untuk memuluskan upaya menghentikan aktivitas PT. GMS.
“Pembohong itu, mana ada sekali mancing dalam semalam dapat Rp 50 Juta. Saya saja ini punya kapal 35 PK, tidak pernah dapat Rp 50 Juta dalam semalam, apa lagi dia bukan nelayan. Mengarang dia itu,” ucap Hamid, salah satu warga yang berprofesi nelayan dari Desa Sangi-sangi.
Hal senada juga diungkapkan Herman Pambahako, selaku Humas PT. GMS yang juga merupakan warga Desa Sangi-sangi. Disebutkannya, masyarakat diempat desa yang masuk wilayah IUP perusahaan yakni Tue-tue, Sangi-sangi, Ulusawa dan Lawisata tidak ada yang berprofesi sebagai petani rumput laut, melainkan sebagai nelayan.
“Petani rumput laut yang mana yang dimaksud. Mana ada disini petani rumput laut,” tandasnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Surunuddin Dangga meminta kepada Sardin untuk tidak membahas persoalan tambang dalam kegiatan tatap muka tersebut.
“Saya sudah sampaikan untuk tidak membahas persoalan tambang malam ini. Yang saya ingin bicarakan di sini cuman persoalan program saja. Kalau masalah tambang ada waktunya, makanya saya mengajak instansi-instansi terkait. Jadi, nanti besok kita bahas,” pungkasnya.
Laporan: Gunaone