TenggaraNews.com, KENDARI – Aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh puluhan oknum anggota kepolisian dari Satuan Brimobda Sultra, terhadap kediaman milik pasangan suami istri (Pasutri) paruh baya di Jalan Mayjend Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Minggu dini hari 7 April 2019 sekira pukul 01. 30 Wita, turut disaksikan anggota Kepolisan Sektor (Polsek) Baruga.
Anehnya, anggota Polsek Baruga yang hadir di Tempat Kejadian Perkara (TKP) justru tak melakukan pengamanan, dan tidak mampu menghentikan tindakan brutal dari oknum anggota Brimobda Sultra.
Yuyun yang merupakan salah satu anak Yuda Husnah (pemilik rumah) menyebutkan, bahwa dirinya melihat banyak aparat kepolisian saat menyambangi kediaman orang tuanya. Diantaranya anggota Polsek Baruga, anggota Brimob dan provost dalam keadaan berpakaian dinas.
“Saya tanya kenapa tidak diamankan pak. Lalu anggota Polsek Baruga menjawabnya, bahwa itu anggota BM dia tidak bisa bikin apa-apa, lalu saya bertanya lagi, masa kita tidak bisa bikin apa-apa? Sudah merusak rumah orang tua saya, kemenakan dan orang tua saya sudah menangis ketakutan,” kata Yuyun saat ditemui di kediaman orang tuanya.
Ditambahkannya, puluhan oknum aparat yang melakukan pengrusakan di kediaman orang tuanya tersebut datang menggunakan kendaraan bermotor. Yuyun juga mengatakan, dirinya mencium aroma alkohol dari beberapa oknum anggota Brimobda tersebut.
“Jadi, mereka habis obrak abrik, lalu pergi. Kemudian, ada lagi yang datang sekitar enam orang, mereka menanyakan nama Dion dan Tompel, lalu saya jawab, ini bukan rumah kedua nama yang disebutkan. Setelah itu, mereka pergi,” tambah Yuyun.
Menanggapi pernyataan yang menyudutkan anggotanya, Kapolsek Baruga, AKP Sri Endang membenarkan, bahwa semalam ada kejadian di seputaran Adi Bahasa, tapi sekarang kasusnya ditangani oleh pihak Polres Kendari.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, anggota Polsek Baruga mendapat laporan dari masyarakat, kemudian beberapa anggotanya yang bertugas saat itu mendatangi TKP. Anggota yang berpakaian dinas dua orang dan yang berpakaian sipil sebanyak tiga orang. Jumlah kelompok tersebut lebih banyak, bahkan ada bantuan dari Provos Brimob untuk melerai dengan tembakan peringatan.
“Tidak ada anggota yang membiarkan atau cuma menonton, karena jumlah kelompok tersebut lebih banyak, makanya di back up oleh Polres. Tolong diluruskan berita tersebut,” jelas AKP. Sri Endang.
(Kas/red)