TenggaraNews.com, JAKARTA – Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan 10,2 persen masyarakat di Indonesia tidak tahu cara menggunakan internet. Angka 10,2 persen itu berasal dari 26,3 persen orang yang belum menggunakan internet.
Survei APJII juga mencatat ada 196,7 juta pengguna internet di Indonesia saat ini, angka ini berdasarkan hasil survei penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia 2019-2020 (Q2). Jumlah ini setara dengan 73,3 persen persen dari total penduduk Indonesia yang menggunakan internet.
“Kembali lagi sosialisasi jadi hal yang utama untuk dapat disampaikan ke teman-teman di zona 10,2 persen ini,” kata Sekjen APJII, Henri Kasyfi dalam acara pemaparan laporan penetrasi pengguna internet 2019-2020 (Q2) sebagaimana dilansir dari laman CNNIndonesia.com.
Survei juga menemukan mayoritas pengguna mengakses internet lebih dari 8 jam dalam satu hari.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua APJII Jamalalu Izza mengatakan ada pergeseran perilaku pengguna selama pandemi, antara lain dari konten media online yang diakses pengguna.
Layanan publik pendidikan berada di angka 57,1 persen, sisanya pengguna mengakses asuransi, layanan pemda, hingga layanan BPJS.
“Tahun ini mayoritas konten media online yang diakses pengguna adalah konten pendidikan dan laman sekolah, karena kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi,” kata Jamal.
Sementara konten hiburan yang banyak diakses adalah video online (49,3 persen), game online (16,5 persen), dan musik online (15,3 persen).
Soal perangkat, smartphone adalah perangkat favorit pengguna internet di Indonesia dengan angka 95,4 persen. Sementara dari laptop/tablet hanya 19,7 persen dan komputer PC 9,5 persen.
Metode survei tahun ini menggunakan teknik sampling seperti probability sampling, multistage random sampling, dan varian area random sampling.
Jumlah sampel mencapai 7.000 responden dengan margin of error 1,27 persen dan level of confidence 95 persen.
Laporan : Rustam